Pesawat kargo dari Kuala Lumpur membawa 2 juta obat dan alat kesehatan, distribusi diprioritaskan untuk wilayah terdampak terparah.
Banda Aceh — Bantuan medis berskala besar dari Malaysia tiba di Aceh pada Sabtu (29/11/2025) pukul 19.00 WIB. Sebanyak 2 juta pieces obat-obatan dan alat kesehatan dengan berat total 2 ton mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Aceh Besar, menggunakan pesawat kargo khusus dari Kuala Lumpur. Bantuan internasional ini menjadi yang pertama berhasil masuk ke Aceh pasca-bencana Cyclone Senyar.
Cyclone Senyar yang melanda sejak 22 November 2025 memicu hujan ekstrem lebih dari 400 mm dalam dua hari, menimbulkan banjir bandang, longsor besar, dan kerusakan parah di berbagai wilayah Aceh. Data sementara mencatat 47 korban meninggal, 19 masih hilang, serta puluhan ribu warga terpaksa mengungsi ke titik-titik penampungan sementara. Sejumlah wilayah hingga kini masih terisolasi akibat akses jalan nasional terputus dan jaringan telekomunikasi lumpuh.
Bantuan medis dari Malaysia tersebut disalurkan oleh Gomez Medical Services bekerja sama dengan tim kemanusiaan Blue Sky Rescue Malaysia. Obat dan peralatan kesehatan yang dikirim terdiri dari antibiotik, obat infeksi kulit, obat saluran pernapasan, perban steril, infus set, emergency blankets, serta perlengkapan ICU portable untuk kebutuhan penanganan korban.
Perwakilan tim Blue Sky Rescue Malaysia, Dr. Adam Hafiz, menyampaikan bahwa pengiriman bantuan ini merupakan bentuk solidaritas negara tetangga terhadap krisis kemanusiaan yang terjadi di Aceh. Menurutnya, kondisi kesehatan pengungsi sangat membutuhkan penanganan cepat untuk mencegah penyebaran penyakit, terutama diare, infeksi saluran pernapasan, leptospirosis, dan penyakit kulit akibat air kotor.
“Kami datang untuk membantu saudara-saudara kami di Aceh yang sedang mengalami masa sulit. Bantuan ini adalah dukungan darurat tahap pertama dan akan ditambah sesuai kebutuhan lapangan,” ujar Dr. Adam setelah proses serah terima di Bandara SIM.
Setibanya di Aceh, bantuan diterima oleh Posko Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi Aceh dan langsung dikoordinasikan untuk distribusi ke wilayah prioritas, terutama daerah paling terdampak seperti Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, dan Aceh Tengah. Pengiriman ke wilayah terisolasi akan dilakukan melalui jalur udara menggunakan helikopter TNI dan Polri.
“Bantuan ini akan segera kami distribusikan ke titik-titik pengungsian dan fasilitas kesehatan darurat. Obat-obatan sangat dibutuhkan karena banyak warga yang sakit akibat sanitasi buruk dan kurangnya suplai air bersih,” demikian pernyataan resmi Posko Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi Aceh.
Pemerintah Aceh menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Malaysia dan seluruh lembaga kemanusiaan yang menunjukkan dukungan nyata pada masa darurat. Bantuan tahap berikutnya tengah dipersiapkan, termasuk tim medis tambahan serta peralatan penjernihan air bersih.







