Menteri ESDM Tinjau Aceh, Target Pemulihan Listrik Selesai 5 Desember 2025

Bahlil Lahadalia turun langsung ke Bireuen meninjau tower listrik rubuh akibat banjir dan longsor, pastikan percepatan pemulihan infrastruktur energi dan distribusi BBM.

 

 

Bireuen – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia turun langsung meninjau penanganan bencana Aceh pada Selasa (2/12/2025). Kehadiran Bahlil di Kabupaten Bireuen bertujuan memastikan percepatan pemulihan infrastruktur energi, terutama pemulihan listrik Aceh yang terdampak parah akibat banjir dan longsor di 18 kabupaten/kota.

Bahlil tiba menggunakan helikopter dan mendarat di Lapangan Yonif 113/Bireuen bersama Direktur Utama PLN, Direktur Utama Pertamina, dan sejumlah pejabat eselon I Kementerian ESDM. Dari lokasi pendaratan, rombongan menuju titik kerusakan tower transmisi di jalur Bireuen–Arun yang rubuh diterjang banjir.

Di lokasi, Bahlil memberikan arahan langsung kepada tim teknis PLN untuk mempercepat perbaikan. Ia menegaskan bahwa pemulihan listrik Aceh menjadi prioritas nasional karena pasokan energi terganggu hampir di seluruh wilayah Aceh serta berdampak pada pelayanan publik, rumah sakit, posko pengungsian, dan distribusi logistik.

“Saya mengucapkan terima kasih atas dedikasi kalian. Sekarang waktunya kita bekerja untuk Ibu Pertiwi. Ini tantangan berat, tapi ini panggilan negara untuk rakyat,” ujar Menteri ESDM

Selain meninjau tower yang rusak, Bahlil melihat proses penyiapan material tower emergency yang akan menggantikan struktur utama yang roboh. Teknologi tower darurat tersebut dapat didirikan hanya dalam dua hari, sebelum dilanjutkan penyambungan kabel transmisi.

PLN menargetkan pemulihan listrik Aceh di Banda Aceh dan kawasan barat selesai paling cepat pada Jumat (5/12/2025) malam atau Sabtu (6/12/2025). Berdasarkan data PLN, 12 tower transmisi SUTT 150 kV rusak, membentang di jalur Bireuen–Arun, Brandan–Langsa, dan Peusangan–Bireuen. Gangguan ini menyebabkan pemadaman luas di Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Lhokseumawe, Bener Meriah, hingga Aceh Selatan dan Aceh Singkil.

BACA JUGA  Chaidir Ditunjuk Sebagai Plt Kepala Dinas Sosial Aceh

Hingga hari ini, progres penanganan bencana Aceh menunjukkan perkembangan signifikan. Dari 263 penyulang yang padam, 153 penyulang (58,2%) telah kembali normal. Sebanyak 6.844 dari 9.669 gardu distribusi (70,8%) menyala kembali dengan beban listrik yang pulih mencapai 173,05 MW (69,8%). Total 727.735 pelanggan (69,7%) kini kembali menikmati pasokan listrik.

Untuk mengatasi antrean panjang pembelian BBM, Bahlil menyatakan relaksasi pembelian BBM tanpa barcode diberlakukan di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Distribusi BBM dilakukan lewat jalur udara dan laut menggunakan drum dan jeriken, sembari menunggu pemulihan akses jalan.

“BBM tersedia, tetapi distribusi terhambat karena jalan terputus. Kita kirim melalui udara dan laut sambil menembus akses darat bersama Kementerian PU,” tutur Bahlil.

Ia menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen mempercepat pemulihan listrik Aceh dan penanganan bencana Aceh agar aktivitas masyarakat kembali normal.

Posting Terkait

JANGAN LEWATKAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *