Aceh Perkuat Koordinasi Bencana dengan Telepon Satelit

Diskominsa Aceh menyerahkan 10 unit telepon satelit kepada pimpinan daerah untuk memastikan komunikasi tetap berjalan saat bencana.

 

 

Banda Aceh — Pemerintah Aceh memperkuat kesiapsiagaan penanganan bencana dengan menyerahkan 10 unit telepon satelit untuk mendukung kelancaran komunikasi di wilayah rawan banjir dan tanah longsor. Perangkat komunikasi tersebut disalurkan oleh Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian (Diskominsa) Aceh kepada jajaran pimpinan daerah guna memastikan koordinasi tetap berjalan meski jaringan seluler terganggu.

Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Kepala Diskominsa Aceh, Edi Yandra, kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh M. Nasir di ruang kerja Sekda Aceh, Banda Aceh, Rabu (24/12/2025).

Edi Yandra menjelaskan, telepon satelit merek Iridium Extreme itu disiapkan sebagai sarana komunikasi darurat antara Pemerintah Aceh dengan pemerintah kabupaten/kota, khususnya saat terjadi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor.

“Telepon satelit ini sangat penting untuk memastikan komunikasi tetap berjalan lancar ketika jaringan reguler terputus. Dengan perangkat ini, koordinasi penanganan banjir dan longsor di lapangan dapat dilakukan lebih cepat dan efektif,” ujar Edi Yandra.

Sebanyak 10 unit telepon satelit tersebut dialokasikan secara strategis. Di tingkat Pemerintah Aceh, empat unit disiapkan untuk Gubernur Aceh beserta rombongan, satu unit untuk Wakil Gubernur Aceh, dan satu unit untuk Sekda Aceh. Sementara itu, empat unit lainnya diserahkan kepada kepala daerah di tingkat kabupaten yang dinilai memiliki tingkat kerawanan bencana cukup tinggi.

Adapun daerah penerima di tingkat kabupaten meliputi Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Timur, dan Aceh Utara, masing-masing satu unit untuk bupati setempat. Penentuan wilayah tersebut didasarkan pada kebutuhan koordinasi darurat serta potensi gangguan komunikasi saat terjadi bencana.

Menurut Edi Yandra, kehadiran perangkat komunikasi satelit ini diharapkan mampu meminimalkan hambatan komunikasi di lapangan, sekaligus mempercepat pengambilan keputusan dalam situasi darurat.

BACA JUGA  Bea Cukai Aceh Klarifikasi Pemasukan Beras ke Sabang

“Dengan dukungan telepon satelit, koordinasi antarinstansi dapat dilakukan tanpa bergantung pada jaringan seluler. Ini penting agar penanganan bencana bisa berlangsung cepat, tepat sasaran, dan menyelamatkan lebih banyak masyarakat,” katanya.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya Pemerintah Aceh dalam memperkuat sistem komunikasi kebencanaan, sekaligus meningkatkan kesiapsiagaan daerah menghadapi potensi bencana yang kerap terjadi akibat cuaca ekstrem.

Posting Terkait

JANGAN LEWATKAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *