Bank Sentral Dunia Tinggalkan Dolar, Pilih Emas

Bank Sentral Dunia Gencar Borong Emas, Dorong Harga Tembus Rekor.

 

 

Jakarta – Bank sentral di berbagai negara terus memborong emas dalam jumlah besar di tengah meningkatnya ketidakpastian global. Konsultan logam mulia Metals Focus memperkirakan pembelian emas oleh bank sentral pada tahun ini akan kembali menembus angka 1.000 ton. Ini menandai tahun keempat berturut-turut aksi akumulasi besar-besaran logam mulia tersebut.

Harga emas global telah melonjak hingga 29 persen sepanjang tahun berjalan dan bahkan sempat menembus rekor tertinggi di level 3.500 dollar AS per troy ounce pada April 2025. Lonjakan ini dipicu oleh meningkatnya ketegangan geopolitik, perlambatan ekonomi global, dan kebijakan tarif proteksionis yang digulirkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Melansir CNBC Indonesia, Dalam laporan tahunannya, Metals Focus menyebutkan bahwa langkah agresif pembelian emas bank sentral berkaitan erat dengan tren de-dolarisasi, yaitu upaya diversifikasi cadangan devisa dari aset berbasis dolar AS ke instrumen yang dinilai lebih stabil, seperti emas.

“Faktor-faktor yang mendorong de-dolarisasi tetap kuat. Bahkan, sikap kebijakan Trump yang tidak terduga, kritik publik terhadap Ketua The Fed Jerome Powell, dan prospek fiskal AS yang memburuk semakin mengikis kepercayaan terhadap dolar AS dan obligasi Treasury sebagai aset safe haven,” tulis Metals Focus, dikutip Reuters di Jakarta, Minggu (8/6/2025).

Bank sentral kini menyumbang hampir seperempat dari total permintaan emas global, menjadikannya kelompok pembeli terbesar ketiga setelah sektor perhiasan dan investasi fisik. Meskipun volume pembelian tahun ini diperkirakan menurun 8 persen dibandingkan rekor 1.086 ton pada 2024, total akumulasi diproyeksi tetap tinggi di kisaran 1.000 ton.

Pada kuartal pertama 2025, Polandia, Azerbaijan, dan China tercatat sebagai pembeli emas terbesar secara resmi. Selain itu, aliran emas ke Iran turut menunjukkan potensi tambahan pembelian oleh otoritas moneter negara tersebut.

BACA JUGA  Dominasi Dolar AS di Ujung Tanduk

Namun demikian, lonjakan harga emas juga berdampak pada sektor lain. Permintaan emas dari industri perhiasan diperkirakan turun tajam, menyusut hingga 16 persen tahun ini setelah anjlok 9 persen pada 2024. India dan China—dua pasar utama perhiasan emas dunia—menjadi negara yang paling terdampak.

Secara keseluruhan, Metals Focus memperkirakan harga rata-rata emas sepanjang 2025 akan berada di kisaran 3.210 dollar AS per troy ounce, dengan potensi penguatan lanjutan hingga tahun depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *