YARA Desak Presiden Prabowo Segera Resmikan Tol Padang Tiji–Seulimeum.
Pidie — Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Perwakilan Pidie mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk segera meresmikan jalan tol Padang Tiji–Seulimeum, yang merupakan bagian dari ruas tol Sigli–Banda Aceh. Desakan ini disampaikan mengingat pentingnya infrastruktur tersebut dalam mendukung mobilitas masyarakat, keselamatan pengguna jalan, dan percepatan pertumbuhan ekonomi di Aceh.
Ketua YARA perwakilan Pidie, Junaidi, SH, mengatakan bahwa pembangunan ruas tol tersebut dinilai berjalan lamban, meski progres fisiknya telah mendekati penyelesaian.
“Proyek jalan tol ini sudah berjalan sejak 2018, namun hingga kini belum diresmikan. Padahal data terakhir menunjukkan progres fisik pembangunan untuk Seksi 1 Padang Tiji–Seulimeum sepanjang 24,67 kilometer sudah mencapai 99,46 persen,” ujar Junaidi saat memberikan keterangan kepada wartawan di Padang Tiji, Pidie, Selasa (15/7/2025).
Junaidi mengacu pada data yang dimuat kontan.co.id pada 24 Juni 2025, serta progres yang dirilis pada Agustus 2024 yang menunjukkan pembangunan ruas tol tersebut telah mencapai 93,62 persen. Namun, selama 10 bulan terakhir, peningkatan progres hanya sekitar 5,94 persen.
“Ini menimbulkan tanda tanya besar di kalangan masyarakat. Apa yang menyebabkan prosesnya berjalan begitu lambat? Jika permasalahannya terletak pada pembebasan lahan, seharusnya bisa diselesaikan secara musyawarah atau melalui mekanisme hukum yang berlaku,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa ketidakpastian ini bisa berdampak pada pemborosan anggaran negara yang telah dikucurkan dalam jumlah besar. Menurutnya, jika tidak segera difungsikan, jalan tol berpotensi menjadi proyek infrastruktur yang mubazir.
“Selama ini masyarakat masih menghadapi risiko tinggi di jalan nasional, khususnya di kawasan Seulawah yang rawan kecelakaan, terutama bagi kendaraan berat. Kehadiran tol akan menjadi solusi konkret untuk keselamatan dan efisiensi logistik,” ujar Junaidi.
YARA berharap pemerintah pusat, khususnya Presiden Prabowo, segera turun tangan mempercepat proses peresmian dan memberikan perhatian serius terhadap penyelesaian hambatan di lapangan.
“Kami mendesak adanya evaluasi menyeluruh terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam proyek ini. Jangan sampai pembangunan yang sudah berlangsung selama tujuh tahun tanpa kejelasan akhir hanya menjadi catatan buruk pembangunan infrastruktur di Aceh,” tutupnya.