Siswa Pelaku Ledakan SMAN 72 Ternyata Sering Akses Dark Web

Densus 88 menemukan fakta baru, pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta ternyata aktif menjelajahi forum-forum ekstrem di dark web sejak awal 2025.

 

 

Jakarta — Penyelidikan kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, terus mengungkap fakta baru. Polisi menemukan bahwa F, siswa terduga pelaku ledakan, ternyata gemar menjelajahi “dark web”, bagian tersembunyi dari internet yang berisi konten ekstrem dan berbahaya.

Juru Bicara Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana, mengatakan pelaku kerap mengakses forum gelap yang menampilkan berbagai konten kekerasan ekstrem, seperti peperangan hingga pembunuhan brutal.

“Yang bersangkutan kerap mengunjungi komunitas daring, terutama di forum dan situs-situs gelap yang menampilkan video atau foto orang yang benar-benar meninggal dunia akibat kecelakaan, perang, atau pembunuhan,” ujar Mayndra di Jakarta, Senin (10/11/2025).

Menurutnya, kebiasaan tersebut sudah berlangsung sejak awal tahun ini. Namun, pihaknya masih mendalami apakah paparan terhadap konten ekstrem itu memiliki pengaruh terhadap aksi yang dilakukan F.

“(Aktif) Sejak tahun ini,” tambahnya singkat.

Sementara itu, terduga pelaku yang sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih kini telah dipindahkan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk memudahkan proses pemeriksaan dan pemulihan.

Melansir Viva.co.id, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto, mengatakan pemindahan tersebut dilakukan agar tim penyidik lebih leluasa menggali keterangan dari pelaku yang kini mulai sadar.

“Pemindahan dilakukan agar penyidik lebih mudah melakukan pendalaman. Kondisinya sudah membaik dan mulai sadar, sehingga pemeriksaan bisa segera dilakukan,” jelas Budi.

Selain alasan teknis, proses perawatan di RS Polri juga dinilai lebih aman karena berada di bawah pengawasan tim gabungan dari Polri dan tenaga medis khusus.

BACA JUGA  Berkah Idulfitri, Raisya Si Yatim Piatu Dapat Rumah Layak Huni

Insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta terjadi saat pelaksanaan salat Jumat, yang menyebabkan kepanikan dan melukai sejumlah siswa. Puluhan korban dilarikan ke rumah sakit dengan keluhan gangguan pendengaran akibat tekanan ledakan.

Direktur Utama RS Islam Cempaka Putih, dr. Pradono Handojo, mengatakan sebagian besar korban telah menunjukkan perbaikan kondisi fisik, namun pemulihan mental masih menjadi perhatian utama.

“Pemulihan jasmani berjalan cepat karena usia mereka masih muda. Tapi secara mental, mereka masih trauma. Sekitar dua pertiga korban mengalami gangguan pendengaran akibat ledakan,” ujarnya.

Polisi masih melakukan pendalaman terhadap motif serta kemungkinan keterkaitan pelaku dengan jaringan tertentu di dunia maya. Sementara pihak sekolah dan lembaga perlindungan anak tengah fokus memberikan pendampingan psikologis bagi para korban dan saksi.

Posting Terkait

JANGAN LEWATKAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *