Sekda Aceh melaporkan langsung kondisi darurat di Aceh Tamiang, Bener Meriah, dan Aceh Tengah yang masih terisolasi kepada Menko Kumham Yusril Ihza Mahendra.
Aceh Besar — Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M. Nasir, menjemput kedatangan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan sekaligus Menteri Hukum dan HAM RI, Yusril Ihza Mahendra, di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Aceh Besar, Rabu (10/12). Kehadiran Menko Kumham di Aceh menjadi bagian dari agenda pemerintah pusat untuk memantau langsung penanganan bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah kabupaten di Aceh selama sepekan terakhir.
Turut hadir dalam penyambutan tersebut Asisten I Sekda Aceh M. Syakir, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham Aceh, Kakanwil Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Aceh, Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Aceh, Wakil Rektor Universitas Syiah Kuala, Majelis Tuha Peut Wali Nanggroe, serta Kepala Biro Administrasi Setda Aceh.
Usai penyambutan, Sekda Aceh langsung menyampaikan laporan terperinci mengenai kondisi terkini penanganan bencana kepada Menko Kumham. Dalam laporannya, ia menegaskan bahwa sejumlah daerah masih berada dalam kondisi kritis, terutama dalam aspek evakuasi korban, pembukaan akses darat, serta distribusi logistik ke wilayah-wilayah terisolasi.
“Rumah dan infrastruktur di Aceh Tamiang hancur semua. Rumah yang selamat pun kondisinya seperti dicat lumpur,” ujar M. Nasir menggambarkan skala kerusakan yang ditimbulkan banjir bandang di wilayah tersebut. Ia menambahkan bahwa Aceh Tamiang menjadi salah satu titik terparah, dengan sebagian besar fasilitas umum lumpuh dan jalur transportasi terganggu akibat tingginya endapan lumpur dan kerusakan jembatan.
Situasi serupa juga terjadi di dataran tinggi Gayo. Sekda melaporkan bahwa akses darat menuju Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah masih terputus. Jalan lintas yang menghubungkan wilayah tersebut tertimbun material longsor, sehingga menyebabkan distribusi bantuan terhambat. “Sampai hari ini, jalur darat belum sepenuhnya terhubung. Kami masih mengandalkan pengiriman logistik melalui udara,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kakanwil Ditjenpas Aceh, Yan Rusmanto, turut memberikan laporan terkait kondisi lembaga pemasyarakatan (lapas) di daerah terdampak. Ia menyebutkan bahwa di Aceh Tamiang, upaya penyelamatan narapidana dilakukan pada menit-menit terakhir ketika air naik secara cepat dan tidak terduga. Petugas lapas bergerak cepat mengevakuasi warga binaan ke titik aman.
Sementara itu, lapas di Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Blangkejeren, Gayo Lues, saat ini sangat membutuhkan suplai logistik. Akses yang terputus menyebabkan distribusi bantuan tidak dapat dilakukan secara optimal. Yan menekankan perlunya dukungan pemerintah pusat untuk mempercepat pengiriman logistik darurat.
Kunjungan Menko Kumham Yusril Ihza Mahendra ke Aceh diharapkan dapat memperkuat koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mempercepat pemulihan pascabencana. Pemerintah Aceh menegaskan komitmennya untuk terus mengutamakan keselamatan warga dan memastikan bantuan kemanusiaan tersalurkan secara merata ke seluruh wilayah terdampak.







