Listrik Padam Bergilir, Aceh Percepat Pemulihan Energi Pascabanjir

Pemprov Aceh bersama PLN dan Pertamina mengebut perbaikan jaringan listrik, distribusi BBM, dan penyaluran LPG di wilayah terdampak bencana.

 

 

Banda Aceh — Pemerintah Provinsi Aceh terus mempercepat pemulihan energi Aceh pascabencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah wilayah dalam beberapa pekan terakhir. Langkah ini difokuskan pada normalisasi sistem kelistrikan, pemulihan distribusi bahan bakar minyak (BBM), serta penyaluran elpiji (LPG) guna memastikan kebutuhan dasar masyarakat tetap terpenuhi di tengah keterbatasan akses akibat kerusakan infrastruktur.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh, Taufik, menyampaikan bahwa kondisi kelistrikan di Aceh masih berada dalam tahap pemulihan. Pemadaman listrik bergilir masih terjadi di sejumlah daerah, termasuk Kota Banda Aceh, sebagai dampak dari rusaknya jaringan transmisi akibat banjir dan longsor.

“Kondisi kelistrikan memang belum sepenuhnya normal. Pemadaman bergilir masih berlangsung karena beberapa menara transmisi roboh dan jaringan listrik terputus akibat bencana,” ujar Taufik saat memberikan keterangan di Pusat Informasi dan Media Center Bencana Hidrometeorologi di Kantor Gubernur Aceh.

Meski demikian, Pemerintah Aceh terus berkoordinasi secara intensif dengan PT PLN (Persero). Tim teknis PLN bekerja tanpa henti di lapangan untuk mempercepat perbaikan jaringan transmisi, meskipun menghadapi tantangan medan berat dan cuaca yang belum sepenuhnya bersahabat.

Untuk jalur Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) Peusangan–Bireuen, Taufik menjelaskan sebelumnya terdapat empat menara roboh dan satu menara mengalami deformasi. Namun, perbaikan di jalur tersebut kini telah rampung sepenuhnya dan kembali berfungsi normal.

“Alhamdulillah, perbaikan SUTT Peusangan–Bireuen sudah selesai 100 persen. Jalur ini kembali menyuplai listrik untuk wilayah sekitarnya,” katanya.

Perbaikan juga telah diselesaikan pada jalur SUTT Bireuen–Arun. Sementara itu, jalur SUTT Brandan–Langsa masih dalam tahap penyelesaian dengan progres mencapai 86 persen. Pemerintah Aceh optimistis pemulihan jaringan ini dapat segera dituntaskan.

BACA JUGA  Malaysia Tolak Dubes AS Pro-Israel

Selain kelistrikan, kondisi pasokan BBM di Aceh secara umum berada dalam status aman. Dari 23 kabupaten/kota, sebanyak 19 daerah telah kembali normal. Empat kabupaten lainnya—Aceh Tamiang, Gayo Lues, Bener Meriah, dan Aceh Tengah—masih dalam tahap pemulihan akibat kendala akses distribusi.

Di Aceh Tamiang, empat dari tujuh SPBU telah beroperasi normal, sementara tiga lainnya masih menjalani perbaikan pascabanjir. Di Gayo Lues, lima SPBU telah beroperasi, sedangkan dua SPBU lainnya siap beroperasi namun terkendala akses jalan yang terputus.

Untuk wilayah Bener Meriah dan Aceh Tengah, seluruh SPBU secara teknis telah siap. Namun, distribusi BBM masih terbatas karena jalur darat belum sepenuhnya terbuka. Sebagai solusi sementara, Pertamina menyalurkan BBM melalui jalur udara meskipun kapasitasnya terbatas.

Sementara itu, distribusi LPG secara umum mulai kembali normal dari agen ke pangkalan. Namun, Bener Meriah dan Aceh Tengah masih menjadi wilayah yang relatif terisolasi. Penyaluran LPG ke dua daerah tersebut dilakukan menggunakan pesawat dan helikopter.

“Kami telah mengirimkan 154 tabung LPG untuk mendukung dapur umum dan menyiapkan tambahan 180 tabung LPG yang akan dikirim melalui Bandara Rembele,” jelas Taufik.

Distribusi LPG ke Banda Aceh dan wilayah Pantai Barat juga masih menghadapi tantangan akibat terputusnya Jembatan Kota Blang. Untuk mengatasi hal tersebut, pengiriman LPG dari Arun ke Banda Aceh dilakukan melalui jalur laut dengan frekuensi dua hari sekali.

Taufik menegaskan, meskipun antrean LPG dan BBM masih terjadi akibat lonjakan kebutuhan masyarakat pascabencana, stok dan kuota energi di Aceh tetap dalam kondisi aman. Gubernur Aceh juga telah berkoordinasi dengan Kementerian ESDM dan BPH Migas untuk mengantisipasi penambahan kuota jika diperlukan.

BACA JUGA  Prabowo dan Muzakir Manaf Tinjau Bencana Aceh

“Dengan dukungan semua pihak, kami optimistis pemulihan energi Aceh dapat berlangsung bertahap dan sistem kelistrikan, BBM, serta LPG kembali normal seperti sediakala,” pungkas Taufik.

Posting Terkait

JANGAN LEWATKAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *