Tragedi Festival, 40 Orang Tewas

Seorang pejabat di Rumah Sakit SRN Prayagraj mengungkapkan bahwa sebagian besar korban yang meninggal dunia menderita serangan jantung atau memiliki penyakit penyerta seperti diabetes.

 

 

Jakarta – Tragedi Festival di India, Sebanyak 40 orang tewsa dalam festival keagamaan Maha Kumbh Mela di India, setelah terjadi berdesak-desakan di acara tersebut pada Rabu (29/1/2025) waktu setempat. Jenazah korban dibawa ke kamar mayat Rumah Sakit Moti Lal Nehru Medical College.

“Lebih banyak jenazah yang datang. Kami memiliki hampir 40 jenazah di sini. Kami juga memindahkan mereka keluar dan menyerahkannya kepada keluarga satu per satu,” kata salah satu sumber kepolisian, seperti dikutip Reuters. dilansir CNBC Indonesia.

Tragedi Festival di India, Perwira polisi senior Vaibhav Krishna mengatakan bahwa pihak kepolisian belum dapat memberikan jumlah korban resmi karena masih fokus pada manajemen massa di lokasi kejadian.

Lebih dari 12 jam setelah tragedi tersebut, jenazah korban masih terus dibawa ke kamar mayat rumah sakit. Hingga saat ini, pemerintah belum mengumumkan secara resmi jumlah korban tewas dalam tragedi di festival agama Hindu terbesar di dunia itu.

Seorang pejabat di Rumah Sakit SRN Prayagraj mengungkapkan bahwa sebagian besar korban yang meninggal dunia menderita serangan jantung atau memiliki penyakit penyerta seperti diabetes.

“Orang-orang datang dengan patah tulang, fraktur…Beberapa pingsan di tempat dan dibawa meninggal,” kata pejabat itu, yang tidak ingin disebutkan namanya.

Menurut Kepala Menteri Uttar Pradesh, Yogi Adityanath, penyerbuan di festival Maha Kumbh Mela terjadi ketika beberapa penyembah mencoba melompati barikade yang didirikan untuk mengatur kerumunan. Insiden ini terjadi antara pukul 1 dini hari dan 2 dini hari dekat arena pertapaan.

BACA JUGA  Almuniza Apresiasi RSUD Meuraxa dalam Mencapai PAD Hampir 100%

Festival ini merupakan pertemuan keagamaan terbesar di dunia, dengan pemerintah berharap lebih dari 400 juta orang akan mengunjungi situs ziarah tahun ini.

Sementara itu, para kerabat korban terlihat mengantre untuk mengidentifikasi jenazah saudara mereka yang tewas akibat desakan. Korban jiwa tersebut muncul ketika kerumunan orang berbondong-bondong menuju pertemuan tiga sungai, tempat pencelupan dianggap sangat sakral dalam festival Maha Kumbh Mela.

Saksi mata melaporkan adanya desakan hebat yang menyebabkan para penyembah saling berjatuhan. Penutupan rute menuju air juga disebut-sebut sebagai penyebab kerumunan yang padat itu terhenti, sehingga banyak orang yang pingsan akibat sesak napas.

“Terjadi keributan, semua orang mulai mendorong, menarik, saling memanjat. Ibu saya pingsan…lalu saudara ipar saya. Orang-orang menabrak mereka,” kata Jagwanti Devi, 40 tahun, saat ia duduk di ambulans bersama jenazah kerabatnya

Perdana Menteri  India, Narendra Modi menyampaikan belasungkawa kepada “para penyembah yang telah kehilangan orang yang mereka cintai” dan mengatakan bahwa pejabat setempat membantu para korban “dengan segala cara yang mungkin”, tanpa menyebutkan jumlah korban tewas.

Festival Maha Kumbh Mela merupakan pertemuan keagamaan terbesar di dunia, yang diperkirakan akan dihadiri oleh sekitar 400 juta orang selama enam minggu. Jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan dengan ibadah haji di Arab Saudi, yang tahun lalu dihadiri oleh sekitar 1,8 juta orang.

Festival Maha Kumbh Mela 2025 telah menarik perhatian besar dengan jumlah pengunjung yang sangat besar. Hingga Selasa, sekitar 200 juta orang telah menghadiri festival ini sejak dimulai dua minggu lalu. Bahkan, pada hari Rabu saja, lebih dari 50 juta orang telah melakukan ritual sakral hingga pukul 2 siang.

Festival ini diadakan di Prayagraj, Uttar Pradesh, India, dan berlangsung selama 45 hari, dari 13 Januari hingga 26 Februari 2025. Ini merupakan pertemuan keagamaan terbesar di dunia, dengan perkiraan 400 juta orang akan menghadiri festival ini.

BACA JUGA  Pabrik Amunisi Meledak, 8 Orang Tewas

Menurut kepercayaan umat Hindu yang taat, berendam di pertemuan tiga sungai suci, yaitu Gangga, Yamuna, dan Saraswati, dipercaya dapat membebaskan seseorang dari dosa-dosa mereka. Selain itu, selama perayaan Kumbh, ritual ini juga dipercaya membawa keselamatan dari siklus hidup dan mati, yang dikenal sebagai “moksha” atau “pembebasan”.

Dalam peristiwa tersebut, India telah mengalami beberapa kasus desak-desakan maut yang tragis sebelumnya. Salah satu contohnya terjadi pada tahun 2013, ketika festival Kumbh Mela terakhir kali diselenggarakan.

Pada saat itu, sedikitnya 36 peziarah, sebagian besar wanita, meninggal dunia dalam sebuah insiden desak-desakan maut yang terjadi di stasiun kereta Allahabad.

Komentar