Mark Zuckerberg: DeepSeek Bukan Ancaman Bagi Meta

DeepSeek didirikan pada tahun 2023 dan mendapat perhatian karena berhasil mengembangkan AI dengan modal yang relatif kecil, yaitu sebesar US$5,6 juta (sekitar Rp 90,8 miliar).

 

 

Jakrta – Mark Zuckerberg, CEO Meta, memberikan komentarnya terkait fenomena DeepSeek yang sedang naik daun. Ia dengan terbuka menyatakan bahwa Meta tidak merasa khawatir dengan kehadiran pemain baru di bidang Artificial Intelligence (AI).

“Memperkuat keyakinan kami [di sektor AI] adalah hal tepat untuk difokuskan,” jelas Zuckerberg soal capaian DeepSeek dengan modal relatif kecil, seperti dilansir The Verge, dikutip dari CNBC Indonesia, Jumat (31/1/2025).

Mark Zuckerberg menyatakan bahwa Meta terus memantau perkembangan DeepSeek. Menurutnya, perusahaan tersebut melakukan beberapa hal baru yang masih dalam proses pencernaan oleh Meta.

Namun Mark Zuckerberg mencoba menenangkan kekhawatiran investor terkait pengeluaran besar-besaran untuk membeli GPU. Pendiri Facebook tersebut meyakini bahwa investasi tersebut akan membawa keuntungan bagi perusahaannya di masa depan.

“Saya berpikir investasi sangat besar dalam CapEx dan infrastruktur menjadi keuntungan strategi seiring berjalannya waktu,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Mark Zuckerberg juga menyampaikan sindiran kepada beberapa perusahaan AI lainnya, seperti OpenAI dan Anthropic. Ia mengklaim bahwa Meta memiliki bisnis yang kuat untuk mendukung investasi sebesar US$60 miliar dalam teknologi AI, yang menurutnya lebih baik dibandingkan dengan perusahaan lainnya.

DeepSeek didirikan pada tahun 2023 dan mendapat perhatian karena berhasil mengembangkan AI dengan modal yang relatif kecil, yaitu sebesar US$5,6 juta (sekitar Rp 90,8 miliar).

Baru-baru ini, DeepSeek meluncurkan aplikasi bernama DeepSeek R1. Dalam waktu singkat, aplikasi tersebut berhasil menyalip ChatGPT, chatbot populer buatan OpenAI, sebagai aplikasi teratas di App Store Amerika Serikat (AS).

BACA JUGA  Wagub Aceh Berangkat Haji, Ulama Iringi Doa

Aplikasi DeepSeek memang dilaporkan mengalami gangguan akibat banyaknya pengguna baru. Hal ini membuat DeepSeek harus membatasi pendaftaran baru, terutama untuk pengguna dengan nomor telepon China. Meningkatnya jumlah pengguna baru secara drastis membuat DeepSeek kesulitan untuk menjaga aplikasi tetap online, sehingga terpaksa membatasi pendaftaran baru.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *