“Jalur Gaza akan diserahkan kepada Amerika Serikat oleh Israel setelah pertempuran berakhir.”
Jakarta – Israel Serahkan Gaza ke AS, Ini Pernyataan Trump, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menegaskan keseriusannya dalam rencana pengambilalihan Gaza, Palestina.
Pernyataan tersebut disampaikan melalui akun media sosial Truth Social miliknya pada Kamis malam.
Dalam cuitannya, Trump menegaskan, “Jalur Gaza akan diserahkan kepada Amerika Serikat oleh Israel setelah pertempuran berakhir,” melalui akun @realDonaldTrump, seperti dilansir CNBC Indonesia, Jumat, (7/2/2025).
“Orang-orang Palestina, seperti Chuck Schumer, sudah akan dimukimkan kembali di komunitas yang jauh lebih aman dan lebih indah, dengan rumah-rumah baru dan modern, di wilayah tersebut,” tambahnya merujuk politisi AS asal Demokrat yang berdarah Yahudi yang kerap mengkritik Netanyahu dan memintanya mundur.
Ia mengklaim pengambilalihan oleh AS akan benar-benar membuat warga memiliki “kesempatan untuk bahagia, aman, dan bebas”. Ditegaskannya AS, akan bekerja sama dengan tim-tim pembangunan yang hebat dari seluruh dunia, perlahan-lahan dan hati-hati memulai pembangunan Gaza.
“Akan menjadi salah satu pembangunan terbesar dan paling spektakuler dari jenisnya di Bumi. Tidak diperlukan tentara AS! Stabilitas untuk wilayah tersebut akan berkuasa!!!,” tambahnya
Trump sebenarnya telah mengumumkan usulannya untuk mencaplok Gaza pada Selasa lalu, dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang merupakan pemimpin asing pertama yang menemuinya di Gedung Putih sejak pelantikannya.
Selain itu, Trump juga menyerukan relokasi warga Gaza ke negara lain dan berambisi untuk membangun kembali wilayah tersebut menjadi “Riviera Timur Tengah”.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa pemindahan paksa warga Palestina akan dianggap sebagai bentuk “pembersihan etnis”. Namun, Trump bersikeras bahwa “semua orang menyukai” rencana tersebut dan menyebut bahwa negara-negara Timur Tengah akan mendukungnya.
Dalam pernyataan setelahnya, Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, menyampaikan bahwa pemindahan warga Gaza sebenarnya bersifat sementara. Rubio juga menambahkan bahwa mereka yang mengkritik rencana Trump seharusnya “melangkah maju dan memberikan solusi serta jawaban atas masalah itu.”
Tentara Israel Buat Rencana Pindahkan Warga Gaza
Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel memerintahkan tentaranya untuk mempersiapkan “keberangkatan sukarela” warga Palestina dari Gaza. Ia berujar warga Palestina bisa pergi kemanapun, ke negara yang mau menampung mereka.
“Saya telah menginstruksikan IDF (militer) untuk menyiapkan rencana guna memungkinkan warga Gaza untuk meninggalkan negaranya secara sukarela,” kata Israel Katz, dikutip AFP.
“Mereka dapat pergi ke negara mana pun yang bersedia menerima mereka,” tambahnya.
Dalam Rencana Trump dan Israel bertentangan dengan solusi dua negara, yang merupakan kerangka kerja yang diusulkan untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina dengan mendirikan dua negara untuk dua bangsa: Israel untuk orang Yahudi dan Palestina untuk orang Palestina.
Pada tahun 1993, pemerintah Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) menyetujui rencana untuk menerapkan solusi dua negara melalui Perjanjian Oslo, yang mengarah pada pembentukan Otoritas Palestina (PA).
Sebagai satu-satunya kerangka kerja yang didukung oleh kesepakatan bilateral dan formal, solusi dua negara tetap menjadi konsensus utama di kalangan masyarakat internasional.