Penjualan Stiker Anti Elon Musk Meledak, Dipicu Kontroversi dan Penurunan Nilai Tesla
Jakarta – Fenomena peredaran stiker anti Elon Musk di kalangan pengemudi Tesla semakin marak. Hal ini diungkapkan oleh salah satu penjual stiker, Matthew Hiller, yang mencatatkan lonjakan permintaan signifikan terhadap stiker dengan tulisan “Elon Killed My Resale Value.”
Mengutip Business Insider, Hiller menyebutkan bahwa penjualan stiker anti Musk melonjak tajam dalam beberapa minggu terakhir, terutama setelah pernyataan kontroversial CEO Tesla tersebut dalam kampanye umum Presiden Donald Trump. Ia mengaku mampu menjual antara 400 hingga 500 stiker tersebut setiap harinya.
“Mereka berada dalam posisi tidak dapat menjual mobil Tesla secara finansial dan mereka terjebak dengan mobil itu. Mereka tidak dapat menjualnya karena nilainya telah turun dan mereka tidak akan mendapatkan keuntungan yang diinginkan,” kata Hiller, seperti dilansir CNBCIndonesia.com, Minggu, (9/3/2025).
Berdasarkan komentar-komentar yang ditinggalkan oleh konsumen di toko online miliknya, Hiller menambahkan bahwa banyak pembeli yang merasa bisa tetap mengendarai mobil Tesla mereka tanpa rasa malu, meskipun sebagian juga mengaku akan tetap menempelkan stiker itu sampai mereka bisa menjual mobilnya.
Lebih lanjut, Hiller menjelaskan bahwa banyak pembeli stiker mengaitkan dukungan Musk terhadap politik sayap kanan dengan pandangan negatif terhadap CEO Tesla tersebut. Penurunan penjualan dan saham Tesla, yang turut dipengaruhi oleh keresahan kalangan tertentu terkait pilihan politik Musk, semakin memicu penolakan terhadapnya.
“Hal yang sangat tidak menarik. Respons terhadap stiker tersebut sejak ia bersekutu dengan Trump sungguh luar biasa,” ujar Hiller.
“Seorang pelanggan dengan paket baterai Tesla Powerwall juga mengatakan mereka membeli stiker untuk ditempel di rumah mereka.”
Stiker dengan harga antara US$ 6,28 (sekitar Rp 102.000) hingga US$ 12,54 (sekitar Rp 204.000) ini tidak hanya laris di AS, tetapi juga mendapatkan perhatian internasional, dengan Hiller menerima pesanan dari negara-negara seperti Prancis, Norwegia, Jepang, Kanada, Estonia, Malaysia, dan Irlandia.
Gerakan menentang Tesla kini semakin berkembang, terlihat dari sejumlah demonstrasi yang digelar di luar puluhan dealer Tesla di berbagai kota AS. Saham Tesla telah jatuh sekitar sepertiga tahun ini, sementara penjualannya merosot signifikan di Eropa. Penurunan tersebut turut berpengaruh pada kekayaan bersih Musk, meskipun ia tetap mempertahankan posisinya sebagai orang terkaya di dunia.
Komentar