Asal Usul Emas, Jejak Perhiasan di Bumi yang Berawal dari Peristiwa Kosmik.
Jakarta — Emas di bumi sejak lama dikenal sebagai simbol kemewahan dan kekayaan. Dalam bentuk perhiasan seperti cincin, gelang, anting, atau kalung, logam mulia ini telah menjadi bagian dari kehidupan manusia selama ribuan tahun. Namun, di balik kilaunya, tersimpan kisah asal-usul yang jauh lebih luar biasa—bahkan melampaui batas Bumi.
Pertanyaan mendasar mengenai asal emas terus menjadi teka-teki ilmiah yang menarik. Dari mana sesungguhnya emas berasal? Apakah benar logam mulia ini hanya terbentuk di dalam perut Bumi melalui proses geologi?
Jawabannya ternyata jauh lebih kompleks. Para ilmuwan menemukan bahwa emas tidak terbentuk secara alami di planet ini. Untuk menciptakan unsur berat seperti emas, dibutuhkan kondisi ekstrem—tekanan dan suhu tinggi yang tidak mungkin terjadi di Bumi. Emas, seperti halnya unsur berat lainnya, terbentuk dari peristiwa kosmik besar yang melibatkan tabrakan antar bintang neutron.
“Pertanyaan ini merupakan hal mendasar terkait bagaimana materi kompleks terbentuk di alam semesta. Ini adalah misteri menarik yang masih belum terungkap,” ujar Anirudh Patel, mahasiswa program doktoral di Universitas Columbia, New York, dikutip dari laman resmi National Aeronautics and Space Administration (NASA) dan European Space Agency (ESA), Selasa (29/4/2025), sebagaimana dilansir Kontan.co.id
Dari penelitian tersebut, terungkap bahwa ledakan besar yang berasal dari bintang neutron—khususnya jenis yang membentuk medan magnet superkuat atau magnetar—berpotensi menjadi sumber utama pembentukan emas di alam semesta.
Dalam publikasi yang dimuat di jurnal The Astrophysical Journal Letters, para peneliti memperkirakan bahwa sekitar 10 persen dari total unsur berat di galaksi, termasuk emas, dapat berasal dari peristiwa ledakan magnetar.
“Pertanyaan ini adalah bagian dari pencarian besar umat manusia untuk memahami bagaimana materi kompleks terbentuk di alam semesta. Ini adalah misteri yang terus kami gali,” ujar Patel.
Temuan ini sekaligus memperkuat pemahaman bahwa perhiasan yang menghiasi tubuh manusia sejatinya adalah warisan dari peristiwa langka yang terjadi miliaran tahun lalu—di luar angkasa, jauh sebelum Bumi terbentuk.