Ketua Yayasan Dayah Insan Qurani Wafat, Dunia Pendidikan Islam Aceh Timur Berduka.
Aceh Timur – Dunia pendidikan Islam di Aceh Timur kehilangan salah satu tokoh utamanya. Tgk Haji Rusli Ismail, Ketua Yayasan Pendidikan Islam Dayah Insan Qurani, Teupin Pukat, Kecamatan Nurussalam, wafat pada Sabtu (3/5/2025) pagi sekitar pukul 05.00 WIB di sebuah rumah sakit di Kota Lhokseumawe, setelah beberapa hari menjalani perawatan.
Kabar duka ini dibenarkan oleh pihak keluarga. Jenazah almarhum kemudian dipulangkan ke kampung halamannya di Gampong Cot Asan, Kecamatan Nurussalam, Aceh Timur, untuk dimakamkan di kompleks Dayah Insan Qurani—lembaga pendidikan yang beliau dirikan dan pimpin selama hidupnya.
“Atas nama keluarga besar, kami memohon maaf atas segala kekhilafan almarhum semasa hidup. Kami juga memohon doa agar Allah SWT menerima segala amal ibadah beliau dan menempatkannya di sisi terbaik-Nya,” ujar adik ipar almarhum, Fajar Darwis TU.
Dikenal dengan sapaan akrab Toke Li, almarhum dikenal sebagai sosok sederhana, pekerja keras, dan memiliki dedikasi tinggi terhadap pendidikan agama. Meski tidak menempuh pendidikan formal tinggi, semangatnya dalam memajukan pendidikan Islam di daerahnya tak pernah surut.
Ia mendirikan Dayah Insan Qurani sebagai wadah pembinaan generasi muda yang berlandaskan nilai-nilai keislaman. Di bawah kepemimpinannya, dayah tersebut berkembang menjadi pusat pendidikan yang diperhitungkan di wilayah Aceh Timur. Almarhum aktif dalam kegiatan pembinaan santri, mengajar, serta hadir dalam berbagai majelis ilmu dan dakwah.
Selain bergerak di bidang pendidikan, almarhum juga dikenal sebagai pengusaha yang mandiri. Ia mengelola perkebunan sawit dan usaha jual beli hasil pertanian, serta menyediakan jasa bajak sawah melalui pengelolaan traktor pertanian—usaha yang turut membantu kebutuhan masyarakat sekitarnya.
Sosoknya yang ramah, rendah hati, dan penuh kepedulian membuatnya dihormati oleh berbagai kalangan. Ia bukan hanya pemimpin formal, tetapi juga pembimbing spiritual dan tokoh masyarakat yang dekat dengan para santri dan warga.
Setahun sebelum wafat, almarhum sempat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci bersama istri tercinta, Mariani Usman. Perjalanan spiritual tersebut menjadi momen yang sangat beliau syukuri dan kerap dikenang dalam berbagai kesempatan.
Kepergian Tgk Haji Rusli Ismail meninggalkan duka mendalam di kalangan keluarga, santri, dan masyarakat luas. Namun semangat juangnya dalam memajukan pendidikan Islam akan terus hidup dan menjadi teladan bagi generasi penerus.
Komentar