Santri Ini Bikin Istri Wagub Aceh Terharu di RSUDZA

“Saya sangat prihatin, karena Aceh tercatat memiliki prevalensi talasemia tertinggi di Indonesia. Karena itu kita akan gencarkan sosialisasi pentingnya skrining talasemia sebelum menikah,” ujar Mukarramah di sela kunjungannya.

 

Banda Aceh – Dalam rangka memperingati Hari Talasemia Sedunia yang jatuh pada 8 Mei, istri Wakil Gubernur Aceh, Mukarramah, menyambangi Gedung Onkologi RSUD dr. Zainoel Abidin (RSUDZA), Banda Aceh, Kamis (8/5/2025). Ia memberikan santunan dan semangat kepada para pasien talasemia yang sedang menjalani transfusi darah.

Mukarramah, yang juga menjabat sebagai Ketua Staf Ahli Tim Penggerak PKK Aceh, datang langsung menyapa puluhan pasien dari berbagai usia. Ia turut menyerahkan bingkisan kepada mereka satu per satu.

“Saya sangat prihatin, karena Aceh tercatat memiliki prevalensi talasemia tertinggi di Indonesia. Karena itu kita akan gencarkan sosialisasi pentingnya skrining talasemia sebelum menikah,” ujar Mukarramah di sela kunjungannya.

BACA JUGA : Istri Wagub Aceh Santuni 42 Keluarga Tunanetra

Istri
Ketua Staf Ahli TP PKK Aceh Mukarramah Fadhlullah beserta pengurus PKK memperingati Hari Thalasemia Sedunia dengan berbagi bingkisan dan santunan untuk pasien Thalasemia yang sedang menjalani transfusi darah, di Gedung Onkologi RSUD Zainoel Abidin, Banda Aceh, Kamis 8 Mei 2025. | Foto Humas Pemerintah Aceh

Ia juga mengajak masyarakat sehat untuk rutin mendonorkan darah ke PMI, mengingat kebutuhan darah bagi pasien talasemia tergolong tinggi dan harus dipenuhi secara berkala setiap bulan.

Dalam kunjungannya, Mukarramah didampingi Wakil Direktur RSUDZA dr. Makhrozal serta sejumlah dokter spesialis.

Salah satu pasien, Khairul Aswar (22), menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian istri Wakil Gubernur Aceh tersebut. Khairul, seorang santri asal Gampong Bayu, Aceh Utara, mengaku sudah 12 tahun menjalani transfusi darah secara rutin.

“Alhamdulillah, bantuan dan semangat seperti ini membuat kami tetap optimis,” ujar Khairul yang sudah sembilan tahun menempuh pendidikan di dayah.

Kini, Khairul sudah bisa mandiri menjalani transfusi di RSU Cut Meutia Aceh Utara maupun di RSUDZA Banda Aceh. Ia berharap perhatian terhadap pasien talasemia bisa terus ditingkatkan oleh pemerintah dan semua pihak terkait.

BACA JUGA  Prabowo Bangun Kilang Minyak Dekat Singapura, Apa Alasannya?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *