Ketua Komite SMK-PP Negeri Saree Ajak Pejabat dan Dermawan Bantu Pendidikan Anak Yatim dan Tidak Mampu.
Aceh Besar — Ketua Komite Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Saree, Maswadi, Syarif, M.Pd., menyerukan ajakan moral kepada para pejabat pemerintah, anggota legislatif, serta pihak BUMN dan dermawan di Aceh untuk lebih peduli terhadap nasib pendidikan anak-anak yatim dan siswa dari keluarga kurang mampu.
Menurut Maswadi, masih banyak anak-anak di Aceh, khususnya yatim dan dari keluarga tidak mampu, yang menghadapi kendala serius dalam menjalani pendidikan karena keterbatasan biaya. Hal ini tidak hanya menyangkut kebutuhan pokok seperti seragam dan alat tulis, tetapi juga perlengkapan pendidikan berbasis teknologi informasi, seperti laptop dan perangkat digital lainnya yang kini semakin penting dalam proses belajar mengajar.
“Anak-anak ini seringkali minder karena keterbatasan mereka. Mereka bersekolah dengan serba kekurangan, dan itu bukan hanya soal materi, tetapi juga soal semangat. Karena itu, saya berharap ada kepedulian nyata dari para pejabat, pengusaha, maupun masyarakat yang memiliki kelapangan rezeki untuk ikut mengasuh mereka secara moral dan finansial,” ujar Maswadi di Aceh Besar, Senin (30/6/2025).
Maswadi mengusulkan adanya program pengasuhan pendidikan, di mana tokoh masyarakat dan para pemangku kepentingan dapat mengambil peran dalam membantu pembiayaan pendidikan siswa yatim dan tidak mampu — baik di sekolah negeri, swasta, maupun pesantren.
Ia meyakini, partisipasi aktif dari masyarakat dalam bentuk sedekah jariyah melalui sektor pendidikan akan berdampak besar terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia di Aceh.
“Sudah saatnya kita memandang pendidikan sebagai ladang amal. Menjadi orang tua asuh bagi anak yatim atau siswa kurang mampu bukan hanya soal membantu mereka sekolah, tapi juga berinvestasi untuk masa depan daerah ini,” tegasnya.
Maswadi yang dikenal sebagai tokoh pendidikan vokasional di Aceh, juga menekankan bahwa lembaga pendidikan tidak hanya membutuhkan dukungan dari pemerintah, tetapi juga sentuhan kepedulian dari masyarakat luas.
“Jika semua elemen bersinergi, saya percaya pendidikan di Aceh akan semakin maju dan berkualitas. Mari kita jadikan kepedulian ini sebagai gerakan sosial bersama,” pungkasnya.