Rupiah Menguat ke Rp16.200, Pasar Tahan Tekanan Tarif Baru AS

Rupiah Menguat Tipis, Di Tengah Bayang-Bayang Tarif Baru AS.

 

 

Jakarta — Nilai tukar rupiah ditutup menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (8/7/2025), meski pasar dibayangi ketidakpastian akibat kebijakan tarif dagang terbaru dari pemerintahan Presiden AS, Donald Trump.

Mengutip data Refinitiv, rupiah ditutup di level Rp16.200 per dolar AS, menguat 0,15 persen dibandingkan penutupan sehari sebelumnya. Pergerakan rupiah sepanjang hari berlangsung fluktuatif. Di awal perdagangan, rupiah sempat melemah hingga menyentuh Rp16.265 per dolar AS, namun berbalik menguat menjelang penutupan.

Penguatan rupiah terjadi seiring dengan pelemahan indeks dolar AS (DXY) yang turun 0,27 persen ke posisi 97,21 pada pukul 15.00 WIB. Tekanan terhadap dolar AS dipicu oleh kekhawatiran pasar atas kebijakan dagang yang lebih agresif dari Gedung Putih.

Pasar keuangan global dikejutkan oleh keputusan Presiden Trump yang resmi menetapkan tarif baru bagi 14 negara mitra dagang, termasuk Indonesia. Dalam surat resmi yang dikirimkan langsung ke masing-masing pemerintah, Trump menetapkan tarif impor sebesar 32 persen, yang akan berlaku efektif mulai 1 Agustus 2025.

Keputusan tersebut sekaligus mengakhiri 90 hari proses negosiasi antara perwakilan Indonesia dan pemerintah AS, yang ternyata tidak menghasilkan kesepakatan. Langkah sepihak ini dinilai berpotensi memicu ketegangan dagang dan memperlambat pemulihan ekonomi global.

“Situasi ini membuat investor cenderung berhati-hati. Banyak pelaku pasar mengambil sikap wait and see sambil menanti respons dari negara-negara terdampak, termasuk Indonesia,” ujar seorang analis pasar uang di Jakarta.

Selain mempengaruhi kurs mata uang, ketidakpastian kebijakan perdagangan AS juga mendorong volatilitas di pasar obligasi dan aset berisiko lainnya. Pelaku pasar akan mencermati langkah lanjutan pemerintah Indonesia dalam merespons kebijakan tarif ini, termasuk potensi pengalihan pasar ekspor dan strategi stabilisasi ekonomi domestik.


BACA JUGA  Trump Tarik Rem Tarif, Pasar Asia Masih Terguncang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *