Pendidikan Berkualitas Dimulai dari Kompetensi Dasar dan Mindset Unggul.
Banda Aceh — Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Aceh, Mathunis, ST., D.E.A., memimpin apel rutin di lingkungan Dinas Pendidikan Aceh, Senin (21/7/2025), di Aula Disdik Aceh. Apel ini diikuti oleh seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Non-ASN, serta dihadiri para pejabat eselon III dan IV sebagai bagian dari konsolidasi internal dan penguatan arah kebijakan pendidikan di Tanah Rencong.
Dalam arahannya, Mathunis menekankan pentingnya penguatan kompetensi dasar peserta didik, terutama di tengah pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk jenjang SMA, SMK, dan SLB. Ia menyebutkan bahwa kegiatan seperti pretest dan uji kompetensi awal perlu dilakukan secara menyeluruh untuk mengidentifikasi kesiapan akademik siswa sejak awal.
“Anak-anak kita harus memiliki fondasi kemampuan dasar yang kuat sejak kelas 1. Ini menjadi prasyarat penting dalam membentuk generasi pembelajar yang unggul, tidak hanya dalam aspek akademik, tetapi juga karakter,” ujar Mathunis.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa penguatan pendidikan tidak semata bertumpu pada siswa. Seluruh jajaran ASN dan Non-ASN di lingkungan Disdik Aceh juga diharapkan membangun pola pikir yang adaptif dan transformatif dalam menghadapi perubahan dunia pendidikan.
“ASN bukan sekadar pelaksana administratif. Mereka adalah agen perubahan yang harus memiliki growth mindset, percaya diri, dan tangguh dalam menjawab tantangan zaman,” tegas Kadisdik Aceh.
Dalam konteks itu, peran guru mendapat sorotan khusus. Mathunis menekankan pentingnya guru sebagai teladan yang tidak hanya menyampaikan materi, tetapi juga menanamkan semangat belajar dan nilai-nilai kehidupan kepada siswa.
Ia juga menggarisbawahi bahwa keberhasilan pendidikan Aceh harus berpijak pada nilai-nilai fundamental, antara lain: spiritualitas, pemahaman sejarah, kebermanfaatan dunia-akhirat, dan dedikasi sosial.
“Nilai-nilai dasar ini bukan sekadar slogan, tapi menjadi arah dalam menyusun dan menjalankan kebijakan pendidikan yang berdampak,” katanya.
Selain itu, evaluasi kinerja sekolah menjadi bagian penting dalam refleksi kebijakan. Kadisdik mendorong setiap satuan pendidikan untuk menyusun program kerja konkret yang selaras dengan kebutuhan riil di lapangan. Akreditasi, mutu pembelajaran, dan capaian pendidikan disebutnya sebagai indikator utama keberhasilan.
“Jika ingin pendidikan Aceh sejajar bahkan melampaui standar nasional, kita harus bekerja dengan integritas tinggi, menggunakan waktu kerja secara optimal, dan terus berinovasi,” tambahnya.
Apel ditutup dengan ajakan kepada seluruh ASN dan Non-ASN untuk menjaga profesionalisme dan semangat kolaboratif. Mathunis meyakini bahwa transformasi pendidikan Aceh hanya bisa terwujud jika seluruh unsur bergerak dalam satu frekuensi: terstruktur, menyeluruh, dan saling menopang.