Politikus Partai Ummat Aceh, Maswadi Syarif, ajak tokoh masyarakat dan mantan kombatan GAM menjaga stabilitas daerah. Apresiasi untuk Mualem yang gencar lobi perpanjangan Otsus dan pembangunan infrastruktur strategis.
Banda Aceh – Politikus Partai Ummat Aceh, Maswadi Syarif, M.Pd., mengajak seluruh tokoh masyarakat Aceh untuk bersama-sama menjaga dan memelihara perdamaian yang telah terjalin selama dua dekade sejak penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Helsinki antara Pemerintah RI dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada 15 Agustus 2005.
Menurut Maswadi, momentum 20 tahun perdamaian menjadi saat yang tepat bagi semua pihak—baik mantan kombatan GAM maupun tokoh masyarakat sipil—untuk menahan diri dari hal-hal yang dapat mengganggu stabilitas keamanan di Aceh. “Perdamaian ini adalah modal utama kita. Mari kita rawat bersama demi masa depan Aceh,” ujarnya, Kamis (14/8/2025).
Ia menilai, saat ini Pemerintah Aceh di bawah kepemimpinan Gubernur Muzakir Manaf (Mualem) tengah melakukan berbagai lobi politik strategis demi percepatan pemulihan daerah yang selama ini menyandang predikat sebagai provinsi termiskin di Sumatra. Salah satu langkah penting adalah mendorong perpanjangan status Otonomi Khusus (Otsus) Aceh dengan dana permanen, serta melanjutkan pembangunan infrastruktur penghubung antar-kecamatan dan penguatan ekonomi masyarakat untuk mengentaskan kemiskinan.
Maswadi juga mengapresiasi langkah Gubernur Mualem yang aktif berkomunikasi dengan Presiden Prabowo Subianto dan anggota DPR RI dari daerah pemilihan Aceh. Salah satu agenda yang dibahas adalah pembangunan Terowongan Geurutee yang kini tengah dalam pembahasan di DPR RI melalui Fraksi Partai Gerindra. “Ini gebrakan yang patut kita acungi jempol,” kata Maswadi.
Ketua DPW Partai Ummat Aceh, Dr. H. Jamai Suni, S.E., M.M., turut menyatakan dukungan terhadap kebijakan positif yang dijalankan Pemerintah Aceh. Ia mengingatkan, pada Pilkada Aceh lalu, Partai Ummat ikut berkoalisi dalam memenangkan Mualem, dan kini berkomitmen membantu pemerintah, khususnya di bidang pendidikan dan pelatihan karakter kewirausahaan bagi generasi muda dan perempuan sebagai penunjang ekonomi keluarga.
Jamai menyebut, program pelatihan tersebut direncanakan mulai dieksekusi pada 2026. Saat ini, pihaknya tengah melakukan pendataan peserta yang akan mengikuti pelatihan tersebut. “Insya Allah, pada 2026 program ini bisa kita realisasikan di lapangan,” ujarnya.