Fadhlullah menilai status bank devisa penting untuk memperkuat investasi di Aceh, sekaligus mengurangi ketergantungan pada dana otonomi khusus.
Banda Aceh — Wakil Gubernur (Wagub) Aceh, Fadhlullah, meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung percepatan transformasi Bank Aceh Syariah agar segera menjadi bank devisa. Menurutnya, status baru itu penting untuk memperkuat iklim investasi di Aceh.
Permintaan tersebut disampaikan Fadhlullah dalam forum diskusi bersama Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, dengan insan perbankan Aceh di Kantor OJK Aceh, Jumat (29/8/2025).
“Kami harapkan OJK bisa bersinergi dengan Pemerintah Aceh agar saling melengkapi dalam berbagai hal,” kata Wagub Aceh Fadhlullah.
Ia menjelaskan, perekonomian Aceh saat ini masih sangat bergantung pada dana otonomi khusus (Otsus) dari pemerintah pusat. Namun, sesuai regulasi, besaran dana itu berkurang setengah pada masa kepemimpinannya bersama Gubernur Muzakir Manaf. Karena itu, kata dia, diperlukan sumber pembiayaan baru untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Salah satu sumber dana yang diusulkan Fadhlullah adalah simpanan masyarakat Aceh korban tsunami 2004 yang hingga kini belum dapat diakses karena sistem perbankan kala itu rusak. Ia berharap dana tersebut dapat dikembalikan melalui mekanisme Baitul Mal Aceh dan dikelola untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin.
“Sudah selayaknya pemerintah pusat, termasuk OJK, membantu Aceh. Sejak masa perjuangan kemerdekaan hingga kini, Aceh selalu memberikan kontribusi penting bagi Republik,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menyatakan siap mendukung upaya Pemerintah Aceh sesuai dengan kapasitas lembaga yang ia pimpin.
Selain itu, Dian juga mendorong perbankan syariah di Aceh untuk menerapkan konsep Aceh Incorporated, yakni pembangunan berbasis aliansi strategis antara pemerintah, masyarakat, perbankan, dan sumber investasi lainnya.
Diskusi tersebut dipandu oleh Kepala OJK Aceh, Daddy Peryoga, dan diikuti pimpinan seluruh bank di Aceh, termasuk Bank Aceh Syariah dan Bank Syariah Indonesia.