Tiga Pelajar Lhokseumawe Lolos Program AFS Global STEM 2025

Tiga siswa asal Kota Lhokseumawe berhasil menembus 100 peserta terbaik nasional program AFS Global STEM Innovators 2025, menegaskan potensi besar generasi muda Aceh di kancah global.

 

 

Banda Aceh — Dunia pendidikan Kota Lhokseumawe kembali menorehkan prestasi membanggakan. Tiga siswa asal Lhokseumawe berhasil lolos seleksi nasional program internasional AFS Global STEM Innovators 2025, sebuah ajang bergengsi yang dirancang untuk mengasah kemampuan pelajar di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM).

Program yang diselenggarakan oleh AFS Intercultural Programs ini diikuti oleh 1.441 peserta dari seluruh Indonesia, dan hanya 100 siswa yang dinyatakan lolos ke tahap nasional dan internasional. Dari jumlah tersebut, 25 peserta memperoleh beasiswa penuh dari SKK Migas, sedangkan Lhokseumawe mencatatkan pencapaian luar biasa dengan menempatkan tiga pelajar sekaligus—jumlah tertinggi dibandingkan daerah lain.

Wali Kota Lhokseumawe, Dr. Sayuti Abubakar, S.H., M.H., menyampaikan apresiasi atas prestasi tersebut. Menurutnya, capaian ini merupakan bukti konkret dari komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat mutu pendidikan dan menyiapkan generasi muda yang siap bersaing secara global.

“Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa komitmen kita untuk membangun sektor pendidikan mulai menunjukkan hasil. Pemerintah terus berupaya menghadirkan program, kerja sama, dan dukungan agar siswa-siswa kita dapat berkembang dan berdaya saing,” ujar Sayuti, Sabtu (4/10/2025).

Ia menambahkan, keberhasilan tiga pelajar ini sejalan dengan visi Pemerintah Kota Lhokseumawe untuk mencetak generasi berkarakter unggul, adaptif, dan berwawasan global. “Kita ingin memastikan anak-anak Lhokseumawe memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan diri dan menembus panggung dunia,” katanya.

Dari lima peserta asal Lhokseumawe yang mengikuti seleksi, tiga pelajar yang berhasil lolos adalah:

  1. Thifaal Farisha Zoerwita – siswa SMA Negeri 1 Lhokseumawe, asal Gampong Hagu Selatan, Kecamatan Banda Sakti.
  2. Muhammad Muzammil – siswa MAS Ulumuddin Uteun Kot, asal Gampong Masjid Punteut, Kecamatan Blang Mangat.
  3. Quinsha Shafiya – siswi SMA Negeri 2 Lhokseumawe, asal Gampong Meunasah Alue, Kecamatan Muara Dua.
BACA JUGA  Presiden Indonesia Paling Kaya dan Miskin, Ini Daftarnya

Ketiganya berhasil menembus persaingan ketat berkat kemampuan akademik, kecakapan berbahasa Inggris, serta semangat tinggi dalam menghadapi berbagai tahapan seleksi.

Sayuti menilai, capaian ini menjadi cermin keberhasilan kolaborasi antara pemerintah daerah, sekolah, serta mitra pendidikan seperti SKK Migas dan Mubadala Energy yang aktif mendukung pengembangan SDM di wilayah Lhokseumawe. Kolaborasi semacam ini, katanya, menjadi fondasi kuat dalam membangun ekosistem pendidikan yang mendorong pelajar berprestasi di tingkat nasional dan internasional.

“Capaian ini bukan hanya membanggakan bagi keluarga dan sekolah, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Lhokseumawe. Kita ingin terus mendorong lahirnya generasi berprestasi, berdaya saing, dan mampu berkontribusi di tingkat global,” ujarnya.

Program AFS Global STEM Innovators 2025 memberikan beasiswa penuh bagi pelajar berumur 14–16 tahun yang tertarik mendalami STEM dan isu keberlanjutan global. Para peserta akan menjalani pelatihan daring selama lima minggu (4 Oktober–2 November 2025), dilanjutkan sesi tatap muka di Jakarta selama satu minggu.

Melalui program ini, peserta dilatih berpikir kritis, berkolaborasi lintas budaya, serta berinovasi dalam menghadapi tantangan dunia modern.

Keberhasilan Thifaal, Muzammil, dan Quinsha menembus AFS Global STEM Innovators 2025 menjadi bukti bahwa pelajar Lhokseumawe memiliki potensi besar untuk bersaing secara global. Dengan dukungan pemerintah, dunia pendidikan, dan mitra swasta, Lhokseumawe menegaskan diri sebagai kota yang konsisten melahirkan generasi unggul dan visioner bagi masa depan Indonesia.

Posting Terkait

JANGAN LEWATKAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *