Masyarakat Gampong Tibang, Banda Aceh, rayakan Maulid Nabi SAW 1447 H dengan kuah beulangong dan santunan anak yatim.
Banda Aceh – Masyarakat Gampong Tibang, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah di Masjid Gampong Tibang, Sabtu (8/11/2025). Kegiatan yang berlangsung khidmat dan meriah ini dihadiri oleh unsur pemerintah kota, anggota DPRK Banda Aceh, tokoh masyarakat, dan perwakilan dari tujuh gampong di luar Kecamatan Syiah Kuala.
Penjabat Keuchik Gampong Tibang, Ahmad Badrun, S.E., mengatakan bahwa peringatan maulid telah menjadi tradisi tahunan masyarakat setempat yang selalu dirangkaikan dengan kegiatan sosial dan kebersamaan. Tahun ini, acara dipusatkan pada dua kegiatan utama, yakni masak kuah beulangong sebanyak 28 belangong dan pemberian santunan kepada anak yatim.
“Setiap tahun kami mengadakan maulid sebagai bentuk rasa syukur dan ajang silaturahmi antarwarga. Kali ini kami juga mengundang tujuh desa lain untuk ikut bersama dalam kebersamaan ini,” ujar Ahmad Badrun.
Selain kegiatan siang hari, acara juga dilanjutkan pada malam harinya dengan ceramah agama oleh Tgk. Walidi Asnawi di Arakundo. Ceramah tersebut mengangkat pentingnya meneladani akhlak Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat.
Ketua BKM Masjid Baitussalam, Tgk. Jamaluddin Thaib, M.A., dalam tausiyahnya menyampaikan bahwa peringatan maulid hendaknya dimaknai sebagai momentum spiritual untuk memperkuat keimanan dan menumbuhkan nilai-nilai profetik dalam kehidupan bermasyarakat.
“Nabi Muhammad SAW adalah sosok pemimpin agung yang menjadi teladan dalam keadilan, toleransi, dan kasih sayang. Peringatan maulid tidak hanya menjadi ritual tahunan, tetapi harus menjadi sarana transformasi diri menuju masyarakat yang beradab, adil, dan humanis,” ujar Tgk. Jamaluddin.
Tahun ini, maulid di Gampong Tibang mengangkat tema “Meneladani Rasulullah SAW dalam Menata Diri dan Keluarga sebagai Pemimpin Umat.” Melalui kegiatan ini, masyarakat diharapkan tidak sekadar memperingati kelahiran Nabi, tetapi juga meneladani ajaran beliau dalam membangun keluarga yang berakhlak, masyarakat yang harmonis, serta generasi muda yang berjiwa kepemimpinan.
“Dengan memperingati maulid, semoga kita semakin mencintai Rasulullah SAW dan menjadikan ajaran beliau sebagai pedoman hidup dalam membangun kehidupan sosial yang damai dan penuh kasih,” tutup Tgk. Jamaluddin. (SLM)







