Mentan Pulihkan Sawah Aceh Pascabencana Banjir Bandang

Komitmen pemerintah pusat ditegaskan untuk mengembalikan denyut pertanian Aceh dan menjaga ketahanan pangan petani pascabanjir.

 

 

Jakarta — Menteri Pertanian Republik Indonesia Amran Sulaiman menegaskan komitmen pemerintah pusat untuk segera memulihkan sektor pertanian Aceh, khususnya sawah-sawah yang terdampak banjir bandang. Penegasan tersebut disampaikan langsung di hadapan Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), dalam pertemuan yang membahas penanganan pascabencana serta langkah pemulihan sawah Aceh.

Pertemuan berlangsung di kediaman Menteri Pertanian di kawasan Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (22/12/2025). Dalam kesempatan itu, Gubernur Aceh menyampaikan apresiasi atas perhatian dan bantuan Kementerian Pertanian yang telah dirasakan langsung oleh masyarakat Aceh pascabencana.

“Alhamdulillah, bantuan pangan yang diberikan pemerintah pusat telah diterima masyarakat dan sangat membantu di tengah kondisi yang sulit,” ujar Mualem.

Mualem mengungkapkan, bencana banjir bandang telah berdampak signifikan terhadap sektor pertanian di Aceh. Berdasarkan pendataan sementara, sekitar 89 ribu hektare sawah di berbagai kabupaten dan kota mengalami kerusakan, mulai dari terendam lumpur hingga rusaknya jaringan irigasi.

Kondisi tersebut, menurut Mualem, berpotensi mengganggu ketahanan pangan daerah jika tidak segera ditangani. Karena itu, ia berharap Kementerian Pertanian dapat kembali turun langsung ke Aceh untuk mempercepat proses perbaikan agar aktivitas pertanian masyarakat dapat segera berjalan normal.

Selain perbaikan sawah, Gubernur Aceh juga mengajukan permohonan bantuan lanjutan berupa bahan pangan, obat-obatan, selimut, serta perlengkapan sekolah bagi anak-anak yang terdampak bencana. Ia menilai, meskipun kebutuhan pangan relatif mulai tercukupi, sejumlah kebutuhan dasar lainnya masih sangat mendesak.

Menanggapi permintaan tersebut, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan bahwa pemulihan sawah Aceh menjadi prioritas pemerintah pusat. Ia memastikan dukungan akan terus diberikan, baik dalam bentuk bantuan pangan maupun sarana dan prasarana pertanian.

BACA JUGA  Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Ikuti Peluncuran MPC KPK

“Kami akan memastikan bantuan terus berjalan, mulai dari beras, minyak goreng, hingga alat dan mesin pertanian. Pada Januari mendatang, kami juga akan mengirimkan 10 unit alat mesin pertanian sesuai permintaan Gubernur Aceh,” kata Amran.

Ia menjelaskan, Kementerian Pertanian akan segera melakukan pemulihan dan rekonstruksi sektor pertanian, termasuk rehabilitasi sawah yang rusak serta pendampingan intensif bagi petani di wilayah terdampak. Pendampingan juga akan difokuskan pada komoditas unggulan Aceh, seperti kopi, agar produktivitas petani tidak menurun dalam jangka panjang.

“Kami akan turun langsung ke lapangan mulai Januari untuk memastikan proses pemulihan berjalan efektif. Saat ini, bantuan pangan sebanyak 10 ribu ton telah tiba di Aceh. Selain itu, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp75 miliar untuk mendukung pemulihan di tiga provinsi terdampak, dengan dua pertiga dari anggaran tersebut dialokasikan khusus untuk Aceh,” ujar Amran.

Langkah tersebut diharapkan dapat mempercepat pemulihan pertanian Aceh sekaligus menjaga keberlanjutan mata pencaharian petani pascabencana, sehingga roda ekonomi masyarakat dapat kembali bergerak secara bertahap.

Posting Terkait

JANGAN LEWATKAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *