Viral! Perusahaan Ini, Karyawan Jomblo Auto Dipecat!

Perusahaan China Wajibkan Karyawan Lajang Menikah, Terancam Pemecatan Jika Tak Patuh.

 

 

Jakarta – Sebuah perusahaan kimia di Provinsi Shandong, Tiongkok, tengah menjadi sorotan publik akibat kebijakan kontroversial yang mewajibkan karyawannya yang masih lajang untuk menikah dalam batas waktu yang ditentukan. Jika tidak, mereka berisiko kehilangan pekerjaan.

Mengutip South China Morning Post, perusahaan bernama Shuntian Chemical Group ini mempekerjakan lebih dari 1.200 orang. Kebijakan tersebut diberlakukan sejak Januari lalu sebagai bagian dari dukungan terhadap upaya pemerintah dalam meningkatkan angka pernikahan di negara tersebut.

Dalam aturan yang diterapkan, karyawan lajang—termasuk mereka yang telah bercerai—berumur 28 hingga 58 tahun diwajibkan untuk menikah dan membangun rumah tangga paling lambat akhir September tahun ini. Jika hingga akhir Maret mereka masih berstatus lajang, mereka harus menulis surat kritik diri sebagai bentuk refleksi.

Perusahaan juga menegaskan bahwa kebijakan ini sejalan dengan nilai-nilai tradisional Tiongkok, seperti kesetiaan dan bakti kepada orang tua. Dalam pengumuman resminya, perusahaan menyatakan bahwa menolak seruan pemerintah untuk meningkatkan angka pernikahan dianggap sebagai tindakan yang tidak setia, sementara mengabaikan keinginan orang tua dinilai sebagai ketidakberbaktiannya seorang anak.

“Tidak menanggapi seruan pemerintah untuk meningkatkan angka pernikahan adalah tindakan tidak setia. Tidak mendengarkan orang tua bukanlah tindakan berbakti. Membiarkan diri melajang bukanlah tindakan yang baik. Tidak memenuhi harapan rekan kerja adalah tindakan yang tidak adil,” demikian pernyataan yang tercantum dalam pengumuman tersebut.

Kebijakan ini menuai pro dan kontra, terutama di media sosial, dengan banyak pihak mempertanyakan legalitas serta dampaknya terhadap kebebasan individu dalam memilih pasangan hidup. Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari otoritas setempat terkait aturan yang diterapkan oleh perusahaan tersebut.

BACA JUGA  Mark Zuckerberg: DeepSeek Bukan Ancaman Bagi Meta

 

BACA SELENGKAPNYA: CNBC INDONESIA 

Komentar