Grand Theft Auto, Senjata Digital Warga Melawan Kekerasan Polisi

Ceza berperan sebagai polisi, menghentikan kendaraan, memeriksa pengendara, dan melakukan skenario pertemuan yang sering dialami oleh banyak pemuda Nigeria dengan polisi.

 

Jakarta – Sodiq Taiwo duduk di kamar tidurnya di Lagos, memperhatikan anak-anak yang bermain di halaman belakang. Salah satu permainan favorit mereka adalah “polisi dan pencuri,” di mana mereka berpura-pura menjadi polisi yang mengejar penjahat sambil mengucapkan “pew pew,” seolah-olah menembak. Taiwo terkekeh mendengar permainan itu, sembari menunggu instalasi Grand Theft Auto V (GTA) Online selesai di komputernya.

Grand Theft Auto, Game online bergenre satir, seperti “polisi dan perampok,” memberikan kesempatan bagi anak muda Nigeria untuk memerankan kembali dan mengatasi tantangan kehidupan nyata yang mereka hadapi dengan pihak berwenang, dikutip dari Al jazeera, Minggu, (9/2).

Pagi itu, Taiwo, seorang pemasar digital, kreator konten, dan gamer berumur 29 tahun, sedang dalam perjalanan pulang menggunakan Uber ketika ia menemukan video TikTok oleh Tactical Ceza, seorang streamer gim video asal Nigeria. Dengan lebih dari 308.000 pengikut di TikTok, Ceza telah menjadi sosok terkenal dalam permainan peran GTA di Nigeria, menampilkan aksi polisi di server Roleplay “Made in Lagos.”

Streamer game Nigeria, TacticalCeza, kiri, dan tangkapan layar dirinya saat bermain GTA V (Courtesy of Ceza/AP)

Di video itu, Ceza berperan sebagai polisi, menghentikan kendaraan, memeriksa pengendara, dan melakukan skenario pertemuan yang sering dialami oleh banyak pemuda Nigeria dengan polisi. Tayangan tersebut menyentuh hati Taiwo, karena kurang dari setengah jam sebelumnya, ia mengalami hal serupa di dunia nyata, saat polisi Nigeria menghentikan taksi yang ditumpanginya dan meminta sejumlah uang.

Video Ceza menggambarkan realitas kehidupan di Nigeria, di mana praktik suap dan penyalahgunaan kekuasaan oleh polisi telah menjadi hal yang biasa. Meski protes #EndSARS 2020 memicu kesadaran akan kebrutalan polisi, laporan pelanggaran terus mencuat, menunjukkan sedikit perubahan.

BACA JUGA  Alibaba Bereaksi Cepat Usai DeepSeek Gegar Amerika
Petugas polisi berpatroli di Gerbang Tol Lekki di Lagos, Nigeria [File: Sunday Alamba/AP]

Ceza menjelaskan bahwa ia menggunakan gim untuk berbicara tentang kesulitan sehari-hari yang dialami banyak orang. Kombinasi antara komentar sosial dan hiburan membuat karyanya unik.

Namun, popularitasnya juga menimbulkan kontroversi, seperti saat ia mengunggah permintaan maaf kepada presiden Nigeria yang diduga dipaksa. Keberanian Ceza dalam menggunakan sindiran untuk mengkritik otoritas menggambarkan betapa sulitnya menyuarakan ketidakadilan di Nigeria.

Ceza bukan satu-satunya yang menggunakan media untuk perlawanan. Sejak lama, seniman Nigeria, melalui musik dan film, telah mengangkat isu kebrutalan polisi. Ceza melanjutkan tradisi ini dengan memanfaatkan video game sebagai sarana penceritaan yang mendalam dan penuh makna, dengan harapan menginspirasi perubahan sosial.

Bagi Taiwo, permainan ini tidak hanya memberikan hiburan tetapi juga kesempatan untuk meresapi kenyataan hidup yang seringkali penuh ketidakadilan. Dalam dunia virtual GTA, meski berusaha kabur, sistem yang ada tetap tidak bisa digoyahkan, menciptakan ruang aman bagi Taiwo untuk mengatasi frustrasi tanpa konsekuensi nyata. Seperti yang ia ungkapkan, permainan ini memberi kesempatan untuk “menertawakan sesuatu yang tidak lucu,” suatu cara untuk menghadapinya dengan lebih ringan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *