“Penyidik kecelakaan pesawat Jeju Air Korea Selatan memeriksa tanggul bandara dan serangan burung sebagai kemungkinan faktor”
Seoul – Kecelakaan pesawat jet Jeju Air saat polisi bergegas mengidentifikasi korban dan saat keluarga korban tewas dalam kecelakaan pesawat paling mematikan di tanah Korea Selatan mendesak pihak berwenang untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, Selasa (31/12/2024).
Badan Kepolisian Nasional mengatakan pihaknya melakukan upaya maksimal dengan menambah personel dan penganalisa DNA cepat untuk mempercepat identifikasi lima jenazah yang masih belum teridentifikasi hingga hari Selasa.
Anggota keluarga yang berkumpul di Bandara Internasional Muan, tempat kecelakaan itu terjadi, telah mendesak agar identifikasi lebih cepat dan informasi lebih lanjut dari pihak berwenang.
Seluruh 175 penumpang dan empat dari enam awak tewas ketika Boeing 737-800 Jeju Air mendarat dengan posisi terbalik dan tergelincir dari ujung landasan, meletus menjadi bola api saat menghantam dinding. Dua awak berhasil diselamatkan dalam keadaan hidup.
Penjabat Presiden Korea Selatan Choi Sang-mok pada hari Senin memerintahkan pemeriksaan keselamatan darurat terhadap seluruh operasi maskapai penerbangan negara itu sementara para penyelidik berusaha mencari tahu apa yang menyebabkan bencana udara paling mematikan di tanah Korea Selatan.
Kementerian Perhubungan mengatakan perekam penerbangan “Kotak Hitam” yang ditemukan dari lokasi kecelakaan kehilangan bagian-bagian penting dan pihak berwenang sedang meninjau cara mengekstrak datanya.
Pemeriksaan terhadap seluruh 101 B737-800 yang dioperasikan oleh maskapai Korea Selatan dijadwalkan selesai pada 3 Januari, sementara bandara akan tetap ditutup hingga 7 Januari, tambah Kementerian Perhubungan.
Perwakilan dari Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB), Badan Penerbangan Federal, dan produsen pesawat Boeing telah bergabung dengan badan investigasi dan berencana untuk bertemu di Muan pada hari Selasa.
NTSB mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah mengirim tiga investigator termasuk orang-orang dengan spesialisasi dalam faktor operasional dan kelaikan udara ke Korea Selatan untuk membantu investigasi.
“Jika kami membutuhkan lebih banyak spesialis, kami akan mengirim mereka,” kata Homendy.
Komentar