Jakarta – Kecelakaan pesawat komuter, upaya dalam pencarian puing-puing pesawat yang jatuh di Alaska bagian barat, yang menewaskan 10 orang, masih terus dilakukan oleh pihak berwenang. Para penyelidik juga tengah berusaha mengungkap penyebab kecelakaan pesawat kecil yang jatuh di Laut Bering yang dingin tersebut.
Dalam peristiwa Kecelakaan Pesawat Komuter turboprop bermesin tunggal yang terbang dari Unalakleet menuju Nome dilaporkan hilang pada Kamis sore.
“Pesawat milik Bering Air ini akhirnya ditemukan pada hari Jumat setelah pencarian ekstensif. Kesembilan penumpang dan pilotnya dinyatakan tewas.”
Pada Sabtu, tim pencarian berhasil menemukan puing-puing pesawat dan jasad korban sebelum angin kencang dan salju yang diperkirakan akan turun menyulitkan upaya penyelamatan lebih lanjut, Dikutip dari AP, Minggu, (9/2).
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diketahui tentang kecelakaan pesawat ini, yang merupakan salah satu kecelakaan paling mematikan di Alaska dalam 25 tahun terakhir.
Pesawat Dinyatakan Hilang Dekat Nome
Menurut pejabat setempat, pesawat Cessna Caravan hilang dari radar kurang dari satu jam setelah lepas landas dari Unalakleet pada Kamis sore. Penerbangan tersebut merupakan rute komuter terjadwal dan pesawat itu hilang sekitar 30 mil (48 kilometer) di tenggara Nome.
“Bangkai pesawat ditemukan pada Jumat pagi oleh tim pencari yang menggunakan helikopter. Tim penyelamat dari berbagai tingkat pemerintahan menyisir perairan es dan tundra beku yang luas sebelum akhirnya menemukan lokasi kecelakaan tersebut.”
Setelah proses evakuasi jenazah selesai, helikopter Black Hawk direncanakan akan digunakan untuk memindahkan bangkai pesawat.
Unalakleet, dengan populasi sekitar 690 orang, terletak sekitar 240 kilometer di tenggara Nome dan 640 kilometer di barat laut Anchorage. Desa ini juga terletak di jalur Iditarod, rute perlombaan kereta luncur anjing yang sangat terkenal di dunia.
Nome sendiri terletak di selatan Lingkaran Arktik dan dikenal sebagai titik akhir dari perlombaan Iditarod sepanjang 1.000 mil (1.610 kilometer).
Penyebab Kecelakaan Masih Dalam Penyidikan
Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) telah mengirimkan tim penyelidik dari berbagai negara bagian untuk mengungkap penyebab kecelakaan ini. Data radar yang disediakan oleh Patroli Udara Sipil AS menunjukkan bahwa pesawat kehilangan ketinggian dan kecepatan dengan cepat, namun penyebab pasti kejadian ini masih belum diketahui, demikian disampaikan oleh Penjaga Pantai AS.
Letnan Komandan Benjamin McIntyre-Coble dari Penjaga Pantai menyatakan bahwa tidak ada sinyal marabahaya yang diterima dari pesawat tersebut. Jika pesawat jatuh ke laut, pemancar lokasi darurat akan mengirimkan sinyal ke satelit yang kemudian diteruskan ke Penjaga Pantai, namun sinyal tersebut tidak diterima dalam kasus ini.
Penerbangan Menjadi Moda Transportasi Utama di Alaska
Di Alaska, dengan luas wilayah yang sangat besar dan infrastruktur terbatas, penerbangan merupakan sarana transportasi yang sangat penting. Banyak komunitas di negara bagian ini tidak terhubung dengan jaringan jalan raya utama, sehingga perjalanan udara menjadi satu-satunya pilihan untuk mobilitas. Banyak tim sekolah menengah yang terbang ke acara olahraga, dan barang-barang penting diangkut melalui udara atau dengan tongkang.
Identitas Korban
Dari 10 orang yang berada di dalam pesawat, seluruhnya adalah orang dewasa. Beberapa korban tewas, di antaranya Rhone Baumgartner dan Kameron Hartvigson, diketahui melakukan perjalanan ke Unalakleet untuk memperbaiki sistem pemulihan panas di instalasi air masyarakat, menurut Konsorsium Kesehatan Suku Asli Alaska.
“Identitas korban lainnya belum diumumkan oleh pihak berwenang.”
Kecelakaan Pesawat di AS Baru-baru Ini
Kecelakaan pesawat di Alaska ini merupakan yang ketiga dalam rentang delapan hari terakhir di Amerika Serikat. Pada 29 Januari, sebuah pesawat jet komersial dan helikopter Angkatan Darat bertabrakan di dekat ibu kota negara, menewaskan 67 orang.
Kemudian, pada 31 Januari, sebuah pesawat transportasi medis jatuh di Philadelphia, menewaskan enam orang di pesawat dan satu orang di darat.
Komentar