Ini adalah tragedi kemanusiaan yang tidak dapat diterima. Pelaku harus dihukum seberat-beratnya, termasuk hukuman mati, sebagai efek jera.
Banda Aceh — Serikat Aksi Peduli Aceh (SAPA) dengan tegas mendesak pemberian hukuman mati terhadap oknum TNI yang diduga terlibat dalam pembunuhan keji terhadap seorang warga di Aceh Utara.
Kasus ini mencuat setelah korban bernama Hasfiani alias Imam (30) ditemukan tewas di kawasan Gunung Salak, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, dengan kondisi yang sangat mengenaskan.
Ketua SAPA, Fauzan Adami, menyampaikan bahwa peristiwa ini menambah luka yang mendalam bagi masyarakat Aceh. Ia menegaskan, tindakan kekerasan tersebut tidak hanya menyakiti keluarga korban, tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi negara yang seharusnya melindungi warganya.
“Ini adalah tragedi kemanusiaan yang tidak dapat diterima. Pelaku harus dihukum seberat-beratnya, termasuk hukuman mati, sebagai efek jera. Aceh sudah cukup menderita di masa lalu, dan tidak ada lagi tempat bagi kekerasan oleh aparat terhadap rakyat,” ujar Fauzan dalam keterangan tertulis, Senin (17/3).
Lebih lanjut, SAPA mendesak agar proses hukum terhadap pelaku dilakukan dengan transparan dan adil. Fauzan meminta agar pihak-pihak terkait, seperti Pangdam Iskandar Muda, Kapolda Aceh, dan Komnas HAM, segera turun tangan untuk memastikan bahwa kasus ini diproses hingga tuntas.
“Kami tidak ingin ada impunitas. Apabila terdapat pihak lain yang terlibat, mereka pun harus diadili tanpa pandang bulu. Keadilan bagi korban dan keluarganya adalah harga mati,” tambah Fauzan.
Peristiwa ini bermula ketika korban, Hasfiani, hendak melakukan transaksi jual beli mobil dengan seorang oknum anggota TNI AL. Namun, transaksi tersebut berujung pada pembunuhan yang mengejutkan warga setempat.
SAPA menegaskan bahwa insiden ini harus menjadi momentum evaluasi bagi institusi keamanan, agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
“Kami berharap ini adalah kasus terakhir. Masyarakat Aceh membutuhkan perlindungan, bukan ketakutan. Penegakan hukum yang tegas dan adil adalah kunci untuk memulihkan kembali kepercayaan publik,” tutup Fauzan.
Komentar