Serangan Separatis Baloch, Puluhan Tentara dan Pejuang Tewas

Para pejuang dilaporkan melakukan penembakan terhadap kendaraan yang membawa anggota paramiliter Korps Perbatasan. Kendaraan tersebut sedang mencoba membongkar penghalang jalan yang dibuat oleh kelompok separatis.

 

 

Jakarta – Serangan separatis Baloch, Sedikitnya 18 tentara paramiliter dan 24 penyerang bersenjata tewas dalam dua insiden terkait di Pakistan barat daya. Pejabat setempat dan laporan media lokal, kekerasan tersebut terjadi di tengah meningkatnya konflik sektarian, etnis, dan separatis di wilayah tersebut.

Militer Pakistan melaporkan bahwa pada hari Sabtu, Serangan separatis Baloch ada sekelompok pejuang mencoba membuat blokade jalan di provinsi Balochistan yang dilanda konflik. Sebagian besar korban jiwa terjadi saat pasukan keamanan berusaha menyingkirkan mereka.

Menurut seorang pejabat polisi, sebuah kendaraan yang “membawa anggota Korps Perbatasan yang tidak bersenjata” diserang oleh sekitar 70-80 penyerang bersenjata di dekat kota Mangochar, dikutip dari Al jazeera, Sabtu (1/2/2025).

Lebih lanjut, petugas tersebut, tiga paramiliter lainnya mengalami luka parah, sementara dua lainnya berhasil melarikan diri tanpa cedera.

Dalam sebuah pernyataan, Tentara Pembebasan Baloch mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut dan menyebutkan jumlah korban tewas yang lebih rendah, yaitu 17 orang.

Setidaknya 11 penyerang tewas dalam “operasi pembersihan” lanjutan di Balochistan, Pakistan, pada hari Sabtu. Operasi ini digambarkan oleh militer sebagai upaya untuk membersihkan wilayah tersebut dari kelompok-kelompok bersenjata. Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, telah mengutuk serangan tersebut dalam sebuah pernyataan.

Balochistan, yang kaya akan mineral dan berbatasan dengan Iran dan Afghanistan, telah menjadi lokasi pemberontakan selama satu dekade oleh kelompok etnis Baloch yang separatis. Konflik ini telah berlangsung sejak tahun 1948 dan telah mengalami beberapa gelombang kekerasan.

BACA JUGA  Anggota Dewan Terjaring Razia Bersama 3 Wanita di Wisma

Kelompok-kelompok bersenjata di Balochistan telah melakukan serangan-serangan terhadap pasukan keamanan dan infrastruktur, sehingga menyebabkan korban jiwa dan kerusakan properti. Pemerintah Pakistan telah melakukan upaya-upaya untuk mengatasi konflik ini, namun masih belum ada solusi yang efektif.

Dalam insiden terpisah pada hari Selasa, upaya penyerang untuk menyerbu pos keamanan Pakistan di dekat perbatasan dengan Afghanistan digagalkan. Penyerang tersebut menggunakan kendaraan bermuatan bahan peledak.

Pada bulan Januari, serangan yang diklaim oleh Kelompok Pembebasan Baloch (BLA) menewaskan sedikitnya enam orang. BLA juga mengaku bertanggung jawab atas serangan terkoordinasi pada bulan November yang menewaskan sedikitnya 39 orang.

Pada bulan Agustus, sedikitnya 73 orang tewas di Balochistan dalam serangan yang dilakukan oleh pejuang separatis terhadap kantor polisi, jalur kereta api, dan jalan raya, yang kemudian diikuti oleh operasi balasan pasukan keamanan.

Kekerasan tersebut terjadi di tengah memburuknya hubungan antara Pakistan dan pemerintahan Taliban di Afghanistan.

Selain itu, serangan-serangan yang dramatis juga meningkat di beberapa wilayah Pakistan lainnya, termasuk provinsi Khyber Pakhtunkhwa di barat laut.

Pada tahun 2024, militer Pakistan melaporkan bahwa 383 tentara dan 925 pejuang tewas dalam berbagai bentrokan di daerah perbatasan.

Komentar