Emas Menembus Level $3.000 untuk Pertama Kalinya, Didorong Ketidakpastian Ekonomi Global.
Jakarta – Emas Tembus $3.000/oz, Capai Rekor di Reli Safe Haven pada hari Jum’at (14/3/2025).
Harga Emas Tembus $3.000/oz, mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa, seiring dengan meningkatnya kekhawatiran investor terhadap ketidakpastian ekonomi global yang dipicu oleh kebijakan perang tarif Presiden AS, Donald Trump. Lonjakan ini menandai reli bersejarah bagi emas sebagai aset safe haven.
Melansir Reuters.com, pada pukul 9:42 WIB (1342 GMT), harga emas spot tercatat naik 0,1% menjadi $2.991,00 per ons setelah sempat menyentuh angka tertinggi di $3.004,86. Sementara itu, emas berjangka AS juga mengalami kenaikan sebesar 0,4%, diperdagangkan pada $3.002,30.
Menurut Tai Wong, seorang trader logam independen, lonjakan harga emas tersebut dipicu oleh lonjakan permintaan dari investor yang mencari perlindungan di tengah gejolak pasar saham yang disebabkan oleh kebijakan tarif Presiden Trump. “Para investor yang tertekan tengah mencari aset safe haven karena ketidakpastian di pasar saham,” ujar Wong.
Emas, yang secara tradisional dianggap sebagai penyimpan nilai yang aman selama ketegangan geopolitik, telah mencatatkan kenaikan hampir 14% sepanjang tahun ini. Kenaikan ini sebagian besar didorong oleh ketakutan terhadap dampak kebijakan tarif Presiden Trump serta aksi jual besar-besaran di pasar saham.
Kebijakan proteksionis Trump telah mengguncang pasar global, dengan saham-saham AS mengalami penurunan tajam dalam seminggu terakhir. Indeks S&P 500 bahkan jatuh ke wilayah koreksi, kehilangan nilai sebesar $4 triliun.
Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, menyatakan, “Manajer aset riil, terutama di negara-negara Barat, sangat bergantung pada pasar saham yang kuat dan kini beralih ke emas sebagai respons terhadap kekhawatiran akan perlambatan ekonomi.”
Selain itu, permintaan emas juga didorong oleh pembelian yang terus meningkat dari bank sentral, terutama dari China, yang telah memperkuat cadangan emasnya selama empat bulan berturut-turut hingga Februari. “Bank-bank sentral terus membeli emas dalam jumlah besar untuk mendiversifikasi cadangan mereka dari dolar AS yang semakin tidak stabil,” jelas David Russell, CEO GoldCore.
Dukungan terhadap harga emas juga datang dari ekspektasi pasar terhadap pelonggaran moneter oleh Federal Reserve AS. Dengan suku bunga yang diperkirakan tetap rendah, imbal hasil yang minim semakin memperkuat daya tarik emas. Meski demikian, para analis memperingatkan kemungkinan koreksi harga emas yang signifikan, terutama jika ketegangan perdagangan mereda dan pasar kembali stabil.
Sementara itu, logam mulia lainnya juga mencatatkan kenaikan, dengan perak naik 0,3% menjadi $33,9 per ons, platinum menguat 0,3% menjadi $997,00, dan paladium naik 2,1% menjadi $978,18.
Komentar