Plt Sekda Aceh Terima Staf Khusus Menkraf Bahas Ekonomi Kreatif

Aceh telah memiliki peta jalan (roadmap) untuk pengembangan ekonomi kreatif, dengan sektor kuliner menjadi salah satu yang memiliki potensi besar.

 

 

Banda Aceh – Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M. Nasir, didampingi oleh Asisten I dan Asisten II Setda Aceh, menerima kunjungan kerja Staf Khusus Menteri Ekonomi Kreatif RI, Rian Syaf, di ruang rapat Sekda Aceh, Senin, (24/3/2025). Pertemuan tersebut membahas peluang kerja sama dalam pengembangan ekonomi kreatif di Aceh.

Dalam kesempatan itu, Rian Syaf mengungkapkan bahwa Aceh terpilih sebagai salah satu dari 15 wilayah prioritas untuk pengembangan ekonomi kreatif nasional. Menurutnya, Aceh memiliki potensi besar yang dapat dijadikan sebagai pendorong utama perekonomian lokal. Ia berharap, pengembangan sektor ekonomi kreatif di Aceh dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari daerah.

“Pengembangan ekonomi kreatif di Aceh merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk menciptakan mesin baru bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Kami yakin Aceh memiliki banyak potensi yang dapat dioptimalkan,” ujar Rian Syaf.

Plt Sekda Aceh, M. Nasir, menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan kementerian dalam mendukung pelaku ekonomi kreatif di Aceh. Ia menyampaikan bahwa Aceh telah memiliki peta jalan (roadmap) untuk pengembangan ekonomi kreatif, dengan sektor kuliner menjadi salah satu yang memiliki potensi besar.

“Kami memiliki potensi yang luar biasa, khususnya di sektor kuliner. Oleh karena itu, penting untuk menyinkronkan program pengembangan ini dengan kementerian terkait, baik dalam hal produksi maupun pemasaran produk kreatif,” ungkap M. Nasir.

Asisten II Setda Aceh, Zulkifli, menambahkan bahwa promosi produk-produk kreatif Aceh perlu lebih ditingkatkan agar lebih dikenal di tingkat nasional. Ia melihat peluang besar bagi generasi muda untuk terlibat dalam ekonomi kreatif, namun ia juga mengingatkan perlunya pembinaan yang lebih intensif.

BACA JUGA  Wagub Fadhlullah Hadiri Akad Massal Rumah Guru di Aceh

“Peluang ekonomi kreatif di Aceh sangat besar, terutama bagi generasi muda. Promosi dan pembinaan yang lebih intensif akan menjadi kunci keberhasilan pengembangan sektor ini,” kata Zulkifli.

Sementara itu, Asisten I Setda Aceh, Azwardi, menekankan pentingnya pengawasan dan pendampingan dalam pengembangan ekonomi kreatif di Aceh, dengan fokus pada sektor-sektor yang memiliki potensi besar.

“Aceh memiliki kreativitas yang tinggi. Langkah ini merupakan langkah yang positif dan harus ditindaklanjuti dengan serius,” ujar Azwardi.

Selain Aceh, 14 provinsi lainnya yang juga masuk dalam daftar prioritas pengembangan ekonomi kreatif adalah Banten, Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY Yogyakarta, Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, Papua, dan Maluku.

Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenkraf) berharap dengan penetapan Aceh sebagai salah satu wilayah pengembangan ekonomi kreatif, akan tercipta lapangan kerja berkualitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Rian Syaf juga menyampaikan bahwa dalam Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran, ekonomi kreatif menjadi salah satu fokus utama untuk menciptakan lapangan kerja bagi generasi muda serta mempercepat pengembangan sektor ini.

“Ekonomi kreatif menjadi solusi untuk menciptakan lapangan kerja yang berkualitas. Kami menargetkan sektor ini dapat menyerap hingga 1 juta tenaga kerja pada tahun 2025,” pungkasnya.

Dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat dan daerah, Aceh diharapkan dapat memanfaatkan peluang besar ini untuk berkembang menjadi salah satu pusat ekonomi kreatif terkemuka di Indonesia. []

Komentar