“Kami tegaskan bahwa segala bentuk bantuan dari Pemerintah Kota Lhokseumawe memiliki prosedur resmi dan transparan. Kami mengimbau masyarakat, khususnya pengelola balai pengajian, untuk lebih waspada dan segera melaporkan jika mendapatkan permintaan mencurigakan,”
Lhokseumawe – Pemerintah Kota Lhokseumawe mengimbau masyarakat, khususnya pengelola balai pengajian, untuk mewaspadai modus penipuan yang mengatasnamakan Tim Wali Kota Lhokseumawe, Dr. Sayuti Abubakar, SH, MH. Penipuan ini dilakukan dengan menyebarkan struk palsu transfer dana bantuan, lalu meminta pengembalian dana yang sebenarnya tidak pernah dikirimkan.
Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Setda Kota Lhokseumawe, Darius, S.Sn, menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menyalurkan bantuan dengan cara seperti itu.
“Kami tegaskan bahwa segala bentuk bantuan dari Pemerintah Kota Lhokseumawe memiliki prosedur resmi dan transparan. Kami mengimbau masyarakat, khususnya pengelola balai pengajian, untuk lebih waspada dan segera melaporkan jika mendapatkan permintaan mencurigakan,” ujar Darius, Minggu (9/3/2025).
Modus penipuan yang digunakan pelaku cukup licik. Pelaku mengirimkan bukti transfer palsu kepada pihak balai pengajian, seolah-olah bantuan telah ditransfer. Setelah itu, pelaku meminta dana “dikembalikan” dengan alasan tertentu. Namun, setelah diverifikasi, uang tersebut ternyata tidak pernah benar-benar dikirim.
Darius mengingatkan masyarakat agar selalu memverifikasi informasi terkait bantuan keuangan, terlebih jika mengatasnamakan pejabat publik atau instansi pemerintah.
“Jika ada pihak yang mengaku dari Tim Wali Kota dan meminta pengembalian dana, jangan langsung percaya. Segera hubungi pihak berwenang atau laporkan ke instansi terkait agar tidak ada korban yang tertipu,” tegasnya.
Pemerintah Kota Lhokseumawe menyatakan komitmennya untuk melindungi masyarakat dari berbagai bentuk penipuan. Sosialisasi dan pengawasan akan terus ditingkatkan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Masyarakat juga diimbau untuk tetap berhati-hati dan tidak mudah percaya terhadap informasi yang belum diverifikasi secara resmi.
