Festival Kultural Lhokseumawe: Peluncuran Canang Ceureukeh dan Pameran Budaya

“Canang Ceureukeh merupakan warisan budaya yang sangat penting bagi kita. Melalui peluncuran alat musik ini, kita berharap dapat memperkenalkan dan memperkuat nilai-nilai budaya lokal kepada masyarakat,” ujar Muhammad Maxsalmina.

Lhokseumawe — Pemerintah Kota Lhokseumawe, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, menggelar Festival Kultural Kesenian dan Kebudayaan, Pameran Temporer Koleksi Museum, serta Launching Alat Musik Tradisional Canang Ceureukeh. Kegiatan ini secara resmi dibuka pada Jumat (25/4) di Museum Kota Lhokseumawe, dihadiri oleh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan tamu undangan lainnya.

Festival ini dibuka secara resmi oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdako Lhokseumawe, Muhammad Maxsalmina, S.Hi., MH. Dalam sambutannya, ia mengungkapkan bahwa salah satu agenda utama dalam festival ini adalah peluncuran Canang Ceureukeh, alat musik tradisional khas Kota Lhokseumawe yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI pada tahun 2022.

“Canang Ceureukeh merupakan warisan budaya yang sangat penting bagi kita. Melalui peluncuran alat musik ini, kita berharap dapat memperkenalkan dan memperkuat nilai-nilai budaya lokal kepada masyarakat,” ujar Muhammad Maxsalmina.

Festival ini juga menyuguhkan berbagai kegiatan budaya selama beberapa hari ke depan, seperti pertunjukan seni tradisional dan modern, perlombaan seni dan budaya, serta pameran temporer museum. Muhammad Maxsalmina menekankan pentingnya sinergi antara budaya dan ekonomi kreatif. “Ini menjadi wujud nyata bahwa budaya dan ekonomi dapat berjalan beriringan,” tambahnya.

Selain itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra juga memberikan apresiasi kepada seluruh peserta dan pelaku seni yang berpartisipasi. “Bertandinglah dengan semangat sportivitas, junjung tinggi nilai-nilai budaya, dan tampilkan karya yang tidak hanya indah secara estetika, tetapi juga bermakna bagi masyarakat,” pungkasnya.

BACA JUGA  Saya Sudah Mundur! Firdaus Noezula Balas Kritik Soal Jabatan Politik

Melalui festival ini, Pemerintah Kota Lhokseumawe berharap dapat terus mendorong pelestarian dan pengembangan kebudayaan daerah, sekaligus memperkuat peran budaya dalam pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *