BPMA dan PGE Mulai Akuisisi Seismik di Aceh Utara, Target Tambah Cadangan Migas

“Kolaborasi, transparansi, dan koordinasi yang baik antara perusahaan dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan kegiatan ini. Kami menekankan bahwa seluruh tahapan harus dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian dan kepatuhan terhadap regulasi,” ujar Mulyawan.

 

 

 

 

LHOKSUKON – Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) bersama PT Pema Global Energi (PGE) dengan dukungan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara resmi memulai tahapan akuisisi seismik 3D di area Cunda-Jeuku, Senin (21/4/2025).

Kick off meeting akuisisi ini berlangsung sebagai pertemuan teknis yang dihadiri Deputi Operasi BPMA Muhammad Mulyawan, Manajer Subsurface PGE Wiendra Akhmad Faridsyah, serta tim teknis lintas bidang dari BPMA dan PGE. Selain itu, perwakilan kontraktor pelaksana, Gelombang Survey Indonesia (GSI) dan Surveyor Indonesia (SI), juga turut hadir.

Kegiatan akuisisi seismik ini mencakup area seluas 120 km² dan menjadi tahap awal dari serangkaian proses eksplorasi untuk memahami lebih dalam potensi sumber daya migas bawah tanah di Wilayah Kerja B yang saat ini dikelola.

Dalam sambutannya, Muhammad Mulyawan menegaskan bahwa akuisisi seismik Cunda-Jeuku merupakan bagian dari pemenuhan komitmen eksplorasi tahun ketiga. Proyek ini bertujuan menambah cadangan migas serta menjaga keberlanjutan operasi produksi di Aceh.

“Kolaborasi, transparansi, dan koordinasi yang baik antara perusahaan dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan kegiatan ini. Kami menekankan bahwa seluruh tahapan harus dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian dan kepatuhan terhadap regulasi,” ujar Mulyawan.

Ia menambahkan, akuisisi seismik ini diharapkan tidak hanya memperkuat industri migas Aceh, tetapi juga mendukung pembangunan daerah, meningkatkan perekonomian lokal, serta menjaga kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Dalam pertemuan tersebut, GSI dan SI menyampaikan bahwa akuisisi seismik akan dilakukan dengan menggunakan teknologi Vibroseis sebagai sumber getar, menggantikan bahan eksplosif seperti dinamit. Metode ini dinilai lebih aman dan ramah lingkungan, sekaligus memperkecil dampak terhadap masyarakat sekitar.

BACA JUGA  Gubernur Mualem Santuni Anak Yatim dan Lepas Pawai Takbir

Proses akuisisi akan dimulai setelah parameter test disepakati antara BPMA dan PGE, yang dijadwalkan berlangsung pada 22-23 April 2025. Proyek ini ditargetkan rampung pada Oktober 2025.

Sebelumnya, BPMA dan PGE telah berhasil menyelesaikan akuisisi seismik di area AOB dan Rayeu pada 2022–2023, serta di AOB Extension pada 2024 dengan total luasan 490 km².

Dengan pengalaman sukses tersebut, akuisisi di Cunda-Jeuku diharapkan menjadi langkah strategis berikutnya dalam memperkuat sektor hulu migas Aceh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *