Partai Buruh Sapu Bersih! Peter Dutton Tumbang di Kandang Sendiri

Juru bicara Partai Liberal, Senator James Paterson, mengakui bahwa “faktor Trump” memberi dampak negatif terhadap kampanye mereka. “Itu sangat menghancurkan bagi kaum konservatif di Kanada, dan sepertinya juga berdampak di sini,” katanya.

 

JAKARTA – Pemilu federal Australia yang digelar hari ini, Sabtu (3/5/2025), memperlihatkan keunggulan signifikan bagi Partai Buruh yang dipimpin Perdana Menteri Anthony Albanese. Dalam penghitungan suara sementara, Partai Buruh diproyeksikan meraih mayoritas di Dewan Perwakilan Rakyat dengan mengantongi setidaknya 76 dari total 150 kursi.

Kemenangan ini membuat Albanese kembali terpilih sebagai Perdana Menteri untuk masa jabatan kedua. Ia sekaligus mencatat sejarah sebagai pemimpin Australia pertama dalam 21 tahun terakhir yang berhasil menyelesaikan satu periode penuh dan memenangkan pemilu berikutnya.

Koalisi oposisi Liberal-Nasional mengalami kekalahan telak. Bahkan, pemimpin oposisi Peter Dutton kehilangan kursinya di distrik Dickson. Kekalahan Dutton jadi pukulan telak bagi partainya, terlebih ia sempat dijagokan untuk membawa oposisi kembali ke tampuk kekuasaan.

Dilansir dari AP News, Di markas Partai Buruh di Sydney, suasana penuh haru dan sorak-sorai terdengar saat Australian Broadcasting Corporation (ABC) dan Sky News Australia mengumumkan proyeksi kemenangan. “Hasil ini benar-benar tidak dapat dipercaya,” kata Melinda Adderley (54), salah satu pendukung Partai Buruh, sambil menangis bahagia.

Situs Komisi Pemilihan Umum Australia mencatat, berdasarkan preferensi dua partai, Partai Buruh unggul dengan 55,94% suara, sementara koalisi konservatif hanya memperoleh 44%.

Faktor Trump dan Biaya Hidup

Beberapa analis menyoroti tekanan biaya hidup dan kekhawatiran terhadap pengaruh kebijakan Presiden AS Donald Trump sebagai dua isu besar yang mempengaruhi hasil pemilu. “Trump mengubah cara masyarakat memandang risiko,” ujar analis pemilu Tony Barry kepada ABC.

BACA JUGA  Lisa Mariana Gugat Ridwan Kamil, Tuntut Pengakuan Anak

Juru bicara Partai Liberal, Senator James Paterson, mengakui bahwa “faktor Trump” memberi dampak negatif terhadap kampanye mereka. “Itu sangat menghancurkan bagi kaum konservatif di Kanada, dan sepertinya juga berdampak di sini,” katanya.

Sementara itu, Bendahara Jim Chalmers menyebut Partai Buruh sempat berada dalam posisi sulit pada akhir 2024, namun kembali bangkit berkat kebijakan yang menyentuh masalah riil seperti biaya hidup dan pemangkasan suku bunga oleh bank sentral pada Februari lalu.

“Ekonomi membaik, suku bunga turun, dan masyarakat melihat perbedaan nyata. Tambahan lagi, efek politik AS ikut membentuk opini publik,” ujarnya.

Dampak Komentar Nuklir dan Isu Trump

Menteri Pertahanan Richard Marles menyebut hasil awal ini sebagai “sangat menggembirakan”. Ia optimistis Partai Buruh dapat mempertahankan mayoritas. “Ini masih sangat mungkin,” katanya kepada penyiar Seven.

Komentar Dutton soal kesiapan menerima pembangkit listrik tenaga nuklir di daerah pemilihannya dinilai menjadi bumerang di tengah sikap publik yang masih sensitif terhadap isu energi nuklir.

Senator Jacinta Price juga mendapat sorotan setelah menyebut Partai Liberal akan “membuat Australia hebat lagi”, pernyataan yang dinilai terlalu meniru slogan Donald Trump. “Kalian membuat semua ini tentang Trump,” katanya saat diwawancarai ABC.

Kini, dengan keunggulan yang kian melebar, Partai Buruh tampaknya siap melanjutkan kepemimpinan untuk lima tahun ke depan dengan mandat yang kuat.

JANGAN LEWATKAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *