Cuma Butuh 1 Video, Kantor Baitul Mal Lhokseumawe Diserbu Warga!

Program ini menjadi angin segar, khususnya bagi warga miskin yang harus menjaga anggota keluarganya di rumah sakit dalam waktu lama.

Lhokseumawe – Pagi yang biasanya tenang di Kantor Baitul Mal Kota Lhokseumawe berubah menjadi hiruk pikuk. Sejak matahari belum tinggi, banyak warga sudah mengular di depan kantor itu, Jumat (9/5). Mereka datang membawa harapan: mendapat bantuan untuk mendampingi anggota keluarga yang sedang sakit.

Gelombang warga ini datang tak lama setelah video Wali Kota Lhokseumawe viral di media sosial pada Kamis sore (8/5). Dalam video tersebut, sang Wali Kota menyampaikan instruksi tegas agar bantuan langsung untuk pendamping pasien miskin segera dilaksanakan.

“Alhamdulillah, antusiasme warga luar biasa. Sejak pagi, kantor kami penuh dengan masyarakat yang ingin tahu soal bantuan ini. Setelah viralnya video Wali Kota Kemarin, Kami langsung merespons dengan rapat internal untuk menentukan mekanisme dan kriteria penerima,” kata Ketua Baitul Mal Kota Lhokseumawe, Dr. Damanhur, Lc. MA, kepada Pojok Merdeka.net.

Baitul Mal Bergerak Cepat

Program ini menjadi angin segar, khususnya bagi warga miskin yang harus menjaga anggota keluarganya di rumah sakit dalam waktu lama. Beban biaya, terutama konsumsi pendamping, kerap tak tertanggung dalam jaminan kesehatan.

Baitul Mal pun telah merumuskan delapan kriteria utama penerima bantuan:

  1. Pasien mengalami penyakit kronis dan/atau patah tulang;

  2. Pasien dan pendamping memiliki KTP Kota Lhokseumawe;

  3. Pendamping memiliki surat keterangan miskin;

  4. Pasien memiliki bukti rawat inap atau hasil rontgen dari fasilitas kesehatan;

  5. Bantuan diberikan dalam bentuk biaya konsumsi pendamping;

  6. Proses verifikasi dilakukan langsung oleh tim Baitul Mal;

  7. Bantuan hanya berlaku selama pagu anggaran tersedia;

  8. Hanya satu orang pendamping per pasien yang dibantu.

BACA JUGA  Sayuti Abubakar Temui Menteri Ekraf, Dorong Ruang Kreatif Pemuda di Lhokseumawe

Menariknya, bantuan ini juga bisa diakses oleh keluarga pasien yang dirawat di luar wilayah Kota Lhokseumawe. Namun, teknis dan jadwal penyalurannya akan diumumkan menyusul.

“Kami mohon warga bersabar. Semua akan kami proses sesuai aturan. Prinsip kami: cepat, tepat, dan akuntabel,” tegas Damanhur.

Sebuah Upaya Merawat Empati

Ini adalah bagian dari ikhtiar Pemerintah Kota Lhokseumawe untuk hadir di sisi warga yang sedang berjuang dalam kondisi sakit dan kekurangan. Dalam kondisi ketika biaya rumah sakit dan kehidupan makin menekan, hadirnya kebijakan semacam ini menjadi sangat berarti.

Program ini menjadi bukti konkret bahwa Pemerintah Kota Lhokseumawe terus berupaya hadir di tengah masyarakat, khususnya mereka yang sedang berjuang melawan sakit dalam kondisi ekonomi terbatas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *