Penembakan Capres Kolombia, Miguel Uribe Kritis

Calon Presiden Kolombia Miguel Uribe Ditembak Saat Kampanye, Diduga Direncanakan.

 

 

Jakarta — Senator Kolombia Miguel Uribe, salah satu figur potensial dalam bursa calon presiden (Capres) 2026, mengalami luka tembak dalam sebuah serangan bersenjata saat menghadiri acara kampanye di ibu kota Bogota, Sabtu (7/6/2025). Insiden ini memicu kecaman luas dan meningkatkan kekhawatiran terhadap stabilitas politik di tengah situasi keamanan yang rapuh.

Uribe (39), anggota partai oposisi konservatif Democratic Center, ditembak dari belakang saat menyapa warga dalam kegiatan kampanye terbuka di taman publik kawasan Fontibon, Bogota. Partai Democratic Center didirikan oleh mantan Presiden Kolombia Alvaro Uribe, meskipun keduanya tidak memiliki hubungan keluarga.

Dalam rekaman video yang beredar luas di media sosial, Uribe terlihat mengalami luka tembak di kepala dan mendapat pertolongan darurat di lokasi sebelum dilarikan ke rumah sakit. Kondisinya dilaporkan kritis.

“Ia sedang berjuang untuk hidupnya,” tulis sang istri, Maria Claudia Tarazona, melalui akun media sosial X milik Uribe, dikutip dari Reuters.

Pemerintah Kolombia melalui Menteri Pertahanan Pedro Sanchez mengonfirmasi bahwa seorang tersangka pelaku telah ditangkap. Ia diketahui masih di bawah umur. Pihak berwenang kini menyelidiki kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat, termasuk dalang di balik aksi penembakan ini.

“Untuk saat ini, semua masih dalam tahap penyelidikan. Dugaan adanya kegagalan protokol keamanan juga akan ditelusuri,” ujar Presiden Kolombia Gustavo Petro dalam pidato resminya, Sabtu malam.

Pemerintah Kolombia mengutuk keras aksi kekerasan tersebut dan menyatakan akan memberikan imbalan hingga US$730.000 bagi siapa pun yang dapat memberikan informasi kredibel terkait pelaku atau dalang serangan.

Presiden Petro, yang berasal dari koalisi sayap kiri, menyampaikan simpati mendalam kepada keluarga Uribe. “Saya tidak tahu bagaimana meringankan rasa sakit Anda. Ini bukan hanya kehilangan seorang anak, tetapi juga luka bagi tanah air ini,” tulis Petro di akun X resminya.

BACA JUGA  Presiden Kolombia Petro Tegaskan Sikap atas Tarif Trump

Namun, di tengah simpati yang mengalir, muncul pula ketegangan politik. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, mengutuk aksi penembakan ini dan menyebut “retorika menghasut” dari pemerintahan Petro sebagai faktor yang memperburuk situasi.

Capres Kolombia, Miguel Uribe dikenal berasal dari keluarga berpengaruh di Kolombia. Ayahnya merupakan seorang pengusaha dan aktivis buruh, sementara ibunya, jurnalis Diana Turbay, tewas dalam operasi penyelamatan setelah diculik kelompok bersenjata di bawah komando gembong narkoba Pablo Escobar pada awal 1990-an.

Penembakan terhadap Uribe kembali mengingatkan publik Kolombia pada sejarah panjang kekerasan politik yang mewarnai negara tersebut selama puluhan tahun, akibat konflik bersenjata antara kelompok pemberontak kiri, paramiliter sayap kanan, serta kelompok kriminal.

Hingga kini, Miguel Uribe belum ditetapkan sebagai kandidat resmi presiden dari partainya. Namun, popularitasnya yang meningkat dan latar belakang politik yang kuat menjadikannya salah satu figur kunci menjelang pemilu tahun depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *