Pakistan Kutuk Trump Sehari Usai Nominasi Nobel Perdamaian

Pakistan mengutuk pengeboman Trump terhadap Iran – sehari setelah menominasikannya untuk Hadiah Perdamaian.

 

 

Jakarta – Pemerintah Pakistan mengecam serangan udara Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran, sehari setelah Islamabad menyatakan mendukung pencalonan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian.

Dalam pernyataan resmi, Kementerian Luar Negeri Pakistan menilai langkah militer yang diperintahkan oleh Presiden Trump sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional dan memperingatkan bahwa eskalasi konflik dapat berdampak luas bagi stabilitas kawasan.

“Peningkatan ketegangan dan kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya akibat agresi yang sedang berlangsung terhadap Iran sangat mengkhawatirkan. Setiap langkah eskalatif akan menimbulkan konsekuensi merusak, tidak hanya bagi kawasan, tetapi juga bagi dunia secara keseluruhan,” demikian pernyataan Kemenlu Pakistan, dikutip dari Reuters, Minggu (22/06/2025).

Di hari yang sama, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif melakukan panggilan telepon kepada Presiden Iran, Masoud Pezeshkian. Ia menyampaikan simpati dan kecaman atas serangan militer yang dilancarkan Amerika Serikat.

Di Karachi, ribuan warga turun ke jalan dalam aksi protes terhadap serangan yang dilakukan AS dan Israel ke wilayah Iran. Massa membentangkan bendera AS bergambar Trump di aspal, yang kemudian diinjak oleh para demonstran. Teriakan anti-Amerika, anti-Israel, dan anti-India menggema dalam aksi tersebut.

Namun, sikap keras Shehbaz Sharif itu menimbulkan tanda tanya, mengingat sehari sebelumnya pemerintahnya menyatakan dukungan pencalonan Trump untuk Nobel Perdamaian. Pernyataan tersebut didasarkan pada peran Presiden AS itu dalam membantu meredakan konflik bersenjata selama empat hari antara Pakistan dan India.

“Presiden Trump telah menunjukkan visi strategis dan kenegarawanan luar biasa dalam menciptakan perdamaian di Asia Selatan,” demikian pernyataan resmi Islamabad pada Sabtu.

BACA JUGA  Presiden Kolombia Petro Tegaskan Sikap atas Tarif Trump

Hingga berita ini diturunkan, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Informasi Pakistan belum memberikan penjelasan terkait kontradiksi sikap tersebut.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *