Bunga Deposito Naik di Tenor 3 dan 24 Bulan

Bunga Acuan Turun, Suku Bunga Deposito Justru Naik di Sejumlah Tenor.

 

 

Jakarta — Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) sebanyak dua kali sepanjang 2025 ternyata belum sepenuhnya tercermin dalam suku bunga deposito perbankan. Alih-alih mengalami penyesuaian turun, suku bunga deposito justru mencatatkan kenaikan di beberapa tenor, khususnya jangka menengah dan panjang.

Berdasarkan data uang beredar Bank Indonesia per 23 Juni 2025, rata-rata suku bunga deposito untuk tenor 3 bulan dan 24 bulan mengalami kenaikan pada Mei 2025. Masing-masing bunga tercatat sebesar 5,71 persen dan 4,38 persen.

Sebagai perbandingan, pada April 2025, bunga deposito untuk tenor yang sama berada di level 5,69 persen dan 4,34 persen. Bahkan jika dibandingkan dengan posisi awal tahun, yakni Januari 2025, angkanya juga lebih tinggi. Saat itu, suku bunga deposito untuk tenor 3 bulan dan 24 bulan tercatat sebesar 5,59 persen dan 4,32 persen.

Adapun untuk tenor 1 bulan dan 6 bulan, tren bulanan menunjukkan sedikit penurunan. Namun, jika ditarik dari awal tahun, justru terlihat kecenderungan naik. Pada Januari, suku bunga simpanan jangka pendek itu masing-masing berada di level 4,82 persen dan 6,01 persen, sementara pada Mei naik menjadi 4,83 persen dan 6,07 persen.

Pertumbuhan Deposito Melambat

Kenaikan tingkat imbal hasil tersebut tidak serta-merta mendorong pertumbuhan dana masyarakat di industri perbankan. Pada Mei 2025, total dana simpanan berjangka hanya tumbuh 2,2 persen secara tahunan (year-on-year/YoY), menjadi Rp 3.204 triliun.

Laju pertumbuhan tersebut bahkan sedikit melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat naik 2,3 persen YoY. Kendati demikian, nilai deposito masih menjadi porsi terbesar dalam struktur Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan, dengan kontribusi mencapai 36,6 persen per Mei 2025.

BACA JUGA  Cristiano Ronaldo Akan ke Indonesia! Ini Agenda Rahasianya

Secara lebih rinci, pertumbuhan simpanan masih didorong oleh segmen korporasi yang mencatatkan nilai deposito sebesar Rp 1.642 triliun atau tumbuh 5,9 persen YoY. Sebaliknya, simpanan dari nasabah perorangan mengalami penurunan sebesar 2,4 persen YoY menjadi Rp 1.419 triliun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *