Bupati Aceh Besar Tinjau Irigasi, Tegaskan Tak Ada Monopoli Air

Bupati Aceh Besar Tinjau Irigasi, Tegaskan Distribusi Air Harus Adil dan Merata.

 

 

Kota Jantho — Bupati Aceh Besar H. Muharram Idris yang akrab disapa Syech Muharram menegaskan pentingnya keadilan dalam distribusi air irigasi bagi para petani di wilayahnya. Hal tersebut disampaikannya saat melakukan peninjauan langsung ke pintu air irigasi di kawasan Gampong Atong, Kecamatan Montasik, serta sejumlah titik di Kecamatan Blang Bintang, Rabu (25/6/2025).

Peninjauan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Aceh Besar dalam memastikan ketersediaan air yang merata dan berkeadilan, menyusul adanya keluhan petani terkait ketidakseimbangan distribusi air di beberapa wilayah pertanian.

“Air irigasi ini bukan milik pribadi atau kelompok tertentu. Ini adalah amanah dari Allah SWT yang harus dibagi secara adil untuk semua petani,” tegas Bupati di hadapan para petani dan jajaran perangkat daerah.

Ia menambahkan, tidak boleh ada lagi praktik penguasaan sumber air yang merugikan kelompok petani lainnya. Untuk itu, Bupati mengajak seluruh elemen mulai dari aparatur gampong, penyuluh pertanian, petugas kecamatan, hingga pihak keamanan untuk mengawal sistem distribusi air agar berjalan transparan dan merata.

Bupati Muharram juga menekankan pentingnya menjaga lahan pertanian dari kerusakan, karena sawah merupakan salah satu fondasi ketahanan pangan. “Jangan rusak sawah. Ini bukan hanya tentang pertanian hari ini, tetapi tentang keberlanjutan pangan generasi mendatang,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengingatkan kembali pentingnya budaya gotong royong dalam pengelolaan dan perawatan saluran irigasi. Menurutnya, kolaborasi masyarakat sangat dibutuhkan untuk menjaga infrastruktur pertanian yang sudah ada.

“Ketahanan pangan yang kita bangun saat ini harus terus dijaga. Program ini juga selaras dengan visi pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, khususnya program Presiden dalam membangun ketahanan pangan nasional,” kata Bupati.

BACA JUGA  Bejat! Ayah Cabuli Putrinya Berumur 2,5 Tahun

Sementara itu, Ketua Ranting Irigasi Montasik, Agus, menjelaskan bahwa sumber utama irigasi di wilayah tersebut berasal dari Krueng Aceh yang berhulu di kawasan Seulimuem. Aliran tersebut mencakup wilayah pertanian di enam kecamatan, antara lain Montasik, Blang Bintang, Kuta Baro, Krueng Barona Jaya, Darussalam, dan Ingin Jaya. “Di Montasik saja terdapat sekitar 3.000 hektare lahan yang bergantung pada irigasi ini,” ujarnya.

Turut mendampingi peninjauan, Kepala Dinas Pertanian Aceh Besar Jakfar, SP, M.Si, Kepala Dinas PUPR Ir. Syahrial Amanullah, unsur Forkopimcam dari Kecamatan Montasik dan Blang Bintang, serta para penyuluh pertanian.

Peninjauan ini menjadi wujud nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Aceh Besar dalam menjaga sektor pertanian sebagai penopang utama perekonomian daerah serta pilar utama ketahanan pangan masyarakat. (ADV)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *