Tragedi Air India: Sakelar Maut di Kokpit 787

Laporan Awal Kecelakaan Air India Diperkirakan Dirilis Jumat.

 

 

Jakarta — Laporan awal terkait kecelakaan tragis pesawat jet Air India Boeing 787 Dreamliner yang terjadi pada 12 Juni lalu diperkirakan akan diumumkan pada Jumat pekan ini. Informasi tersebut disampaikan tiga sumber kepada Reuters, yang juga memaparkan sejumlah temuan awal dari insiden yang menewaskan 241 orang dari total 242 penumpang dan kru.

Pesawat yang dijadwalkan terbang dari Ahmedabad menuju London itu dilaporkan kehilangan ketinggian secara drastis setelah mencapai 650 kaki sesaat lepas landas. Jet tersebut kemudian jatuh di kawasan pemukiman padat, menyebabkan tambahan korban jiwa di darat.

Menurut sumber yang mengetahui penyelidikan, fokus utama investigasi tertuju pada sakelar kontrol bahan bakar mesin. Temuan tersebut berasal dari analisis flight data recorder dan cockpit voice recorder (CVR), serta simulasi penerbangan yang dilakukan oleh Boeing terkait detik-detik terakhir sebelum pesawat jatuh.

“Investigasi atas kecelakaan Air India difokuskan pada pergerakan sakelar kontrol bahan bakar mesin setelah analisis perekam data penerbangan dan suara pesawat 787, serta simulasi oleh Boeing tentang saat-saat terakhir pesawat,” kata salah satu sumber, dikutip Rabu (9/7/2025).

Meskipun penyelidik India berencana mengungkapkan laporan awal pada Jumat (12/7), sumber memperingatkan bahwa waktu publikasi dapat berubah, tergantung pada kesiapan otoritas penerbangan sipil India. Belum ada kejelasan mengenai seberapa rinci isi dokumen tersebut.

Media penerbangan Air Current melaporkan bahwa perangkat kontrol bahan bakar menjadi perhatian utama karena berkaitan langsung dengan sistem dorong utama pesawat. Namun, belum jelas tindakan spesifik apa yang sedang ditelusuri oleh penyelidik, dan apakah insiden ini disebabkan oleh kesalahan teknis atau faktor manusia.

BACA JUGA  Hotel Proper Merah Aceh Dikecam, CSR dan Lingkungan Buruk

Sumber yang dikutip Air Current juga menyebutkan bahwa data dari kotak hitam belum mampu mengesampingkan kemungkinan adanya tindakan “tidak pantas, tidak disengaja, atau disengaja” yang mungkin mendahului hilangnya daya dorong pesawat.

Reputasi Air India Terguncang

Kecelakaan ini menjadi pukulan berat bagi Tata Group, konglomerat yang mengambil alih kepemilikan Air India dari pemerintah pada 2022. Perusahaan yang tengah gencar meremajakan armada dan membangun kembali reputasi maskapai nasional itu kini harus menghadapi krisis reputasi besar.

Insiden tersebut juga menjadi ujian besar bagi ambisi India untuk mengembangkan industri penerbangan nasional sebagai bagian dari strategi pertumbuhan ekonomi. Pemerintah New Delhi menargetkan India sebagai hub penerbangan global, menyusul model serupa yang diterapkan oleh Dubai, Uni Emirat Arab.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *