Muzakir Manaf: Syarikat Islam Penjaga Nilai dan Marwah Aceh

Gubernur Aceh Ajak Syarikat Islam Perkuat Peran Moral dan Intelektual Umat.

 

 

Banda Aceh — Gubernur Aceh Muzakir Manaf mengajak seluruh jajaran Syarikat Islam untuk memperkuat peran sebagai kekuatan moral dan intelektual umat Islam dalam menjawab tantangan zaman. Seruan itu disampaikan dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Aceh, M. Nasir, dalam pembukaan Lokakarya Syarikat Islam Leaders Forum (SILF) yang berlangsung di Anjong Mon Mata, Kompleks Meuligoe Gubernur Aceh, Kamis malam (10/7/2025).

Forum yang mengusung tema “Menggali dan Ragam Persepsi: Sang Pejuang Sejati, Muhammad Daoed Beureu’eh” tersebut menghadirkan sejumlah tokoh nasional dan intelektual Aceh, antara lain Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra dan Prof. Dr. Tgk. Hasanuddin Yusuf Adan.

Dalam sambutannya, Gubernur menekankan pentingnya peran Syarikat Islam sebagai organisasi yang tidak hanya memiliki sejarah panjang dalam memperjuangkan kemerdekaan, tetapi juga berkontribusi besar dalam membangun peradaban Islam melalui pendekatan dakwah, ekonomi, dan sosial-politik.

“Syarikat Islam adalah warisan perjuangan umat. Nilai-nilai moral dan intelektual yang diwariskan organisasi ini sangat relevan dalam menghadapi tantangan sosial, ekonomi, dan ideologis dewasa ini,” ujar M. Nasir.

Sejarah mencatat, Syarikat Islam telah hadir di Aceh sejak 1917, bahkan sebelum kehadiran Muhammadiyah. Salah satu tokoh penting yang dikenang dalam sejarah pergerakan Islam di Aceh adalah Tgk. Abdul Hamid Samalanga atau yang dikenal dengan nama Ayah Hamid. Ia disebut sebagai pelopor pembaruan pendidikan Islam yang meskipun menghadapi tekanan kolonial, tetap konsisten menyuarakan pembebasan umat melalui dakwah dan pendidikan.

Ayah Hamid juga dikenal memiliki jejaring pemikiran yang kuat, antara lain melalui korespondensinya dengan tokoh-tokoh seperti Tgk. Daud Beureueh dan Tgk. Abdullah Ujong Rimba, yang kemudian turut mendorong lahirnya madrasah-madrasah Islam di berbagai wilayah Aceh.

BACA JUGA  Mualem Suarakan Nasib Honorer dan Mutasi ASN ke BKN

Gubernur Aceh, Muzakir Manaf berharap forum ini menjadi ruang strategis untuk merumuskan gagasan-gagasan segar dan memperkuat sinergi antara organisasi kemasyarakatan Islam dan pemerintah dalam mendorong kesejahteraan rakyat Aceh serta penguatan syariat Islam secara substansial.

“Aceh tidak hanya harus kuat secara simbolik, tetapi juga substansial dalam memperjuangkan keadilan sosial, keberpihakan pada rakyat, dan menjaga marwah daerah,” tegasnya.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *