SMKPP Negeri Saree Gelar Pertemuan Wali Murid dan Komite Periode 2025–2028.
Aceh Besar — Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMKPP) Negeri Saree menggelar pertemuan wali murid dengan jajaran pengurus komite sekolah periode 2025–2028, yang berlangsung di Aula Serbaguna SMKPP, Jumat (12/7/2025) siang.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh lebih dari 180 wali murid baru dari 23 kabupaten/kota di seluruh Provinsi Aceh. Agenda ini menjadi momen awal bagi sekolah dan orang tua untuk menjalin komunikasi dan kerja sama dalam mendukung proses pendidikan selama tahun ajaran 2024/2025.
Ketua Komite SMKPP Negeri Saree, Maswadi, yang kembali dipercaya memimpin untuk periode kedua, dalam sambutannya mengajak para wali murid untuk turut mendukung program pembinaan karakter siswa, salah satunya melalui kegiatan pengajian malam dan shalat berjamaah.
“Sebagai sekolah berasrama (boarding school), sangat tepat jika SMKPP memiliki program penguatan karakter melalui pendekatan agama, seperti pengajian malam dan salat lima waktu berjamaah. Hal ini dibimbing langsung oleh guru tamu dari dayah-dayah di sekitar Saree,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SMKPP Negeri Saree, Muhammad Amin, S.P., M.P., menyampaikan apresiasi kepada seluruh pengurus komite dan wali murid yang hadir. Ia berharap sinergi antara sekolah dan orang tua dapat terus terjalin selama proses pendidikan berlangsung.
“Kami sepakat bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah, tapi juga keluarga. Komunikasi dan dukungan yang kuat dari wali murid akan memperkuat pembinaan siswa, baik dari aspek akademik maupun karakter,” ujarnya.
Pertemuan yang berlangsung selama dua jam, dari pukul 14.00 hingga 16.00 WIB, ditutup dengan sesi foto bersama antara kepala sekolah dan pengurus komite baru di depan Gedung Induk SMKPP.
Salah satu wali murid yang mewakili peserta pertemuan menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas pelayanan yang diberikan sekolah selama proses penerimaan siswa baru. Ia juga menyatakan keyakinannya terhadap kualitas pendidikan di SMKPP, khususnya di bidang pertanian, peternakan, dan perkebunan, yang dipadukan dengan nilai-nilai keislaman.
“Kami bangga menitipkan anak-anak kami di sini, karena bukan hanya mendapatkan ilmu dunia, tetapi juga bimbingan untuk kehidupan akhirat,” tuturnya.
