Aksi unjuk rasa aliansi masyarakat dan mahasiswa Aceh di Banda Aceh berlangsung damai. Kapolda Aceh hadir di tengah massa dan menciptakan suasana kondusif.
Banda Aceh — Kapolda Aceh Brigjen Pol Marzuki Ali Basyah turun langsung ke lokasi aksi unjuk rasa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Banda Aceh, Senin (1/9/2025). Kehadiran Kapolda bukan semata untuk memastikan jalannya pengamanan tetap kondusif, tetapi juga memberikan dukungan moral kepada personel yang bertugas di lapangan.
Sejak pagi, ribuan personel kepolisian bersama unsur TNI dan pemerintah daerah telah disiagakan di sekitar Gedung DPRA. Mereka mengawal jalannya aksi unjuk rasa aliansi masyarakat dan mahasiswa Aceh yang berlangsung sejak pagi hari.
Di sela pengamanan, Kapolda menyapa satu per satu petugas yang berjaga, sembari memberikan arahan agar pengamanan dilakukan dengan cara humanis, persuasif, dan tetap mengutamakan keselamatan semua pihak. Kehadiran pimpinan kepolisian di tengah barisan aparat menjadi suntikan semangat tersendiri bagi anggota yang telah berjam-jam bertugas di lapangan.
Kapolda juga menyempatkan diri duduk bersama personel yang sedang beristirahat di sekitar lokasi aksi. Dalam suasana sederhana, ia bergabung menikmati makan siang bersama, sebuah simbol kebersamaan yang mempererat solidaritas antara pimpinan dan anggota. Kebersamaan itu, bagi banyak personel, menjadi dorongan moral yang penting di tengah tugas yang cukup melelahkan.
Selain memastikan kesiapan pasukan, Kapolda menekankan pentingnya pengamanan yang tetap menghormati hak masyarakat dalam menyampaikan aspirasi. Menurutnya, unjuk rasa adalah bagian dari praktik demokrasi yang harus difasilitasi secara damai, tanpa menimbulkan kerugian bagi siapa pun.
Langkah Kapolda turun langsung ke lapangan juga dipandang sebagai bentuk kepemimpinan yang merangkul. Kehadiran seorang pimpinan di tengah anggotanya bukan hanya memberi instruksi, tetapi juga memberikan teladan, mendengarkan, dan berbagi semangat.
Pengelolaan keamanan dengan pendekatan humanis ini dinilai mampu menjaga situasi tetap kondusif, sekaligus menghadirkan suasana sejuk di tengah dinamika masyarakat. Dengan cara tersebut, Polda Aceh berupaya menunjukkan bahwa menjaga keamanan bukan semata soal mengendalikan massa, tetapi juga menciptakan ruang dialog yang sehat antara aparat dan masyarakat.
Kehadiran Kapolda Aceh di tengah personel pengamanan aksi unjuk rasa di Banda Aceh hari itu akhirnya memberi pesan lebih luas: bahwa kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang hadir, merangkul, dan memberi rasa aman.