Kapolda Aceh Panen Raya Jagung, Target 353 Ton pada Kuartal III

Panen jagung dipusatkan di Aceh Jaya dengan lahan 72 hektar, hasilnya diharapkan mendukung program swasembada pangan nasional.

 

 

Calang — Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Aceh, Irjen Pol. Marzuki Ali Basyah, mengikuti panen raya jagung kuartal III secara serentak se-Indonesia yang dipimpin langsung Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melalui konferensi virtual. Secara nasional, panen dipusatkan di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan.

Di Aceh, panen raya dipusatkan di Desa Pulo Tinggi, Kecamatan Pasie Raya, Kabupaten Aceh Jaya, Sabtu (27/9/2025). Kegiatan ini juga dihadiri jajaran Polda Aceh serta pemerintah daerah setempat.

“Pada pelaksanaan kuartal ketiga ini, panen raya jagung Polda Aceh dipusatkan di Aceh Jaya dengan lahan seluas 5 hektar dan menghasilkan 24,5 ton,” ujar Marzuki seusai kegiatan.

Secara keseluruhan, luas lahan jagung yang dipanen hari itu mencapai 72,12 hektar dengan estimasi hasil panen 353,38 ton. Panen tersebar di 20 polres jajaran Polda Aceh. Menurut Marzuki, hasil tersebut diharapkan dapat mendukung program Asta Cita Presiden yang menekankan swasembada pangan.

Produksi Terus Meningkat

Kapolda menuturkan, produktivitas jagung di Aceh terus menunjukkan tren positif. Pada kuartal pertama 2025, total panen mencapai 146,39 ton, kemudian melonjak pada kuartal kedua menjadi 433,8 ton.

“Kami optimistis lahan jagung di Aceh Tenggara, seluas 1.471 hektar, akan menopang pencapaian target serapan 5.000 ton sepanjang 2025,” kata abituren Akabri 1991 itu.

Namun, ia juga mengingatkan masih ada sejumlah hambatan. Hingga 25 September 2025, serapan jagung di Aceh oleh Bulog baru mencapai 41,06 ton, atau sekitar 3,88 persen dari target 5.000 ton. Rinciannya, Polres Pidie 1,74 ton, Pidie Jaya 7,5 ton, Aceh Utara 4,96 ton, dan Aceh Tenggara 26,8 ton.

BACA JUGA  Prabowo Ambil Keputusan Bersejarah untuk Swasembada Pangan

Marzuki menilai capaian serapan rendah ini dipengaruhi beberapa faktor. “Antara lain keterbatasan alat pengering (dryer) yang dimiliki Bulog, kualitas hasil panen yang belum sesuai standar, serta kecenderungan petani menjual ke agen karena dianggap lebih mudah dan menguntungkan,” ujarnya.

Meski demikian, ia menegaskan panen kali ini menjadi momentum penting dalam memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani jagung di Aceh.

Buah dari Kerja Keras Petani

Bupati Aceh Jaya, Safwandi, yang turut hadir dalam panen raya itu, menilai momen tersebut bukan sekadar seremoni, melainkan wujud nyata keberhasilan petani dalam mengelola lahan.

“Panen raya ini adalah buah dari kerja keras, ketekunan, dan komitmen dalam membangun sektor pertanian yang berkelanjutan dan mandiri,” kata Safwandi.

Ia mencontohkan Desa Pulo Tinggi yang telah mengembangkan jagung dengan luas tanam 25 hektar. Dari total tersebut, panen perdana dilakukan di lahan 5 hektar. “Ini pencapaian penting yang membuktikan masyarakat memiliki kemampuan dan semangat tinggi untuk menjadikan pertanian sebagai sumber utama kesejahteraan,” ujarnya.

Menurut Safwandi, keberhasilan itu lahir dari tangan-tangan petani yang tekun, kerja kolektif kelompok tani, serta pendampingan konsisten para penyuluh di lapangan.

“Semoga keberhasilan panen hari ini menjadi penyemangat untuk musim tanam berikutnya dan membawa berkah bagi keluarga, desa, serta masyarakat Aceh Jaya secara keseluruhan,” katanya.

Dengan capaian tersebut, panen raya jagung di Aceh Jaya diharapkan tidak hanya memperkuat ketahanan pangan nasional, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam upaya meningkatkan taraf hidup petani di Aceh.

Posting Terkait

JANGAN LEWATKAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *