Siswi Matangkuli Harumkan Aceh di AFS Global STEM

Syarifah Razalya Faradilla, pelajar SMA Negeri 1 Matangkuli, Aceh Utara, terpilih menjadi satu dari 100 peserta nasional dalam program pertukaran pelajar bergengsi AFS Global STEM Innovators 2025 yang didanai penuh oleh Harbour Energy.

 

 

 

Banda Aceh – Kabar membanggakan kembali datang dari dunia pendidikan Aceh Utara. Syarifah Razalya Faradilla, siswi kelas X SMA Negeri 1 Matangkuli, berhasil menembus program bergengsi AFS Global STEM Innovators 2025, sebuah ajang pertukaran pelajar internasional yang didanai penuh oleh perusahaan energi asal Amerika Serikat, Harbour Energy.

Pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa pelajar Aceh mampu bersaing di tingkat nasional bahkan internasional, menegaskan bahwa potensi generasi muda daerah tidak kalah dari wilayah lain di Indonesia.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari Dapil Aceh Utara–Lhokseumawe, Hj. Salmawati, S.E., M.M., atau yang akrab disapa Bunda Salma, menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas prestasi tersebut.

“Alhamdulillah, kami sangat bangga mendengar kabar ini. Generasi muda Aceh menunjukkan bahwa mereka bisa berdiri sejajar dengan pelajar dari daerah lain, bahkan hingga tingkat dunia,” ujar Bunda Salma, Sabtu (4/10/2025).

Bunda Salma, yang juga istri Gubernur Aceh, menyebut keberhasilan Syarifah merupakan inspirasi bagi seluruh pelajar di Tanah Rencong untuk terus berjuang dan berani bermimpi besar.

“Prestasi seperti ini tidak datang tiba-tiba, tetapi lahir dari kerja keras, ketekunan, dan semangat pantang menyerah. Insya Allah, saya ingin bertemu langsung dengan ananda Syarifah untuk memberikan motivasi dan dukungan agar semakin percaya diri dalam melangkah,” tuturnya penuh haru.

Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Matangkuli, Khairuddin, M.Pd., menjelaskan bahwa program AFS Global STEM Innovators merupakan kesempatan langka bagi siswa berumur 15–17 tahun untuk mendalami bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM), serta isu keberlanjutan global.

BACA JUGA  Pemkab Aceh Besar: Santri Harus Semangat dan Berakhlak Mulia

Program ini akan berlangsung selama enam minggu, dimulai secara daring pada 4 Oktober hingga 2 November 2025, dan dilanjutkan dengan sesi tatap muka di Jakarta pada pertengahan November mendatang.

“Syarifah punya semangat luar biasa. Ia pernah kalah di lomba pidato Bahasa Inggris, tapi tidak berhenti di situ. Kini dia justru melangkah lebih jauh, menjadi bagian dari 100 peserta terpilih dari 1.200 pendaftar di seluruh Indonesia,” ujar Khairuddin bangga.

Ia berharap prestasi Syarifah dapat memotivasi pelajar lain di Aceh untuk berani mencoba hal baru, menembus batas, dan membawa nama daerah ke panggung dunia.

“Dukungan dari semua pihak sangat penting agar semakin banyak pelajar Aceh yang berani menembus panggung internasional,” pungkasnya.

Prestasi Syarifah menjadi cermin bahwa dari pelosok Aceh, lahir generasi yang siap bersaing global. Dengan ilmu dan semangat, mereka bukan hanya membanggakan sekolah atau daerah, tetapi juga mengharumkan nama Aceh di mata dunia.

Posting Terkait

JANGAN LEWATKAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *