8 Barang yang Harus Dibeli Sebelum Tarif Impor Diberlakukan

Tarif Impor Presiden Trump Diharapkan Meningkatkan Harga Barang Konsumsi di AS.

 

 

Jakarta – Barang yang perlu dibeli, Warga Amerika yang berencana melakukan pembelian besar disarankan untuk mempertimbangkan melakukannya sebelum tarif impor yang baru diberlakukan oleh Presiden Donald Trump pada akhir bulan ini.

Melansir Newsweek, Barang yang perlu dibeli, Ekonom memperingatkan bahwa kebijakan tarif terbaru Trump akan menyebabkan lonjakan harga barang-barang impor yang diproduksi di luar negeri, yang pada gilirannya akan membebani konsumen Amerika.

Dampak Tarif Terhadap Harga Barang

Trump mengklaim bahwa tarif baru ini diperlukan untuk mengurangi defisit perdagangan AS dan meremajakan sektor manufaktur domestik. Namun, keputusan ini mendapat reaksi negatif dari pasar, dengan indeks Dow Jones Industrial Average turun hampir 4 persen pada hari Kamis, menunjukkan ketidakpastian mengenai dampak kebijakan ini terhadap perekonomian Amerika.

Pandangan Ekonom dan Analis

Mark Hamrick, Analis Senior di Bankrate dan Kepala Biro Washington, mengingatkan bahwa keputusan untuk membeli barang mahal harus mempertimbangkan kondisi keuangan pribadi.

“Bagi mereka yang telah mencapai tujuan keuangan mereka, memiliki dana darurat yang cukup, dan bebas utang, membeli sebelum tarif diberlakukan bisa menjadi pertimbangan. Namun, bagi mereka yang masih berjuang secara finansial, lebih baik menunda pembelian dan fokus pada penghematan serta pelunasan utang,” ujarnya.

Barang yang perlu dibeli, Diperkirakan Akan Mengalami Kenaikan Harga

1. Smartphone 
Banyak ponsel pintar, seperti iPhone dan Samsung Galaxy, diproduksi di negara-negara Asia, dan akan terpengaruh oleh tarif baru ini. iPhone, yang sebagian besar diproduksi di China, akan dikenakan tarif sebesar 54 persen.

Analis memperkirakan harga iPhone dapat melonjak dari $599 menjadi $856, sementara model iPhone 16 Pro Plus dapat naik dari $1.599 menjadi $2.300.

BACA JUGA  Donald Trump Picu Kepanikan Investor, Saham dan Bitcoin Ambruk

2. Laptop dan Televisi
Produk teknologi lainnya seperti laptop dan televisi juga diperkirakan akan mengalami kenaikan harga. MacBook, yang diproduksi di China, dan produk-produk dari merek seperti Dell dan Asus, yang diproduksi di luar AS, akan dikenakan tarif yang lebih tinggi.

3. Pakaian dan Sepatu
Ritel besar seperti Walmart, Old Navy, dan Target mengimpor sebagian besar produk pakaian dari negara-negara seperti China dan Vietnam. Hal ini dapat menyebabkan harga pakaian terjangkau meningkat. Nike juga mengalami penurunan saham lebih dari 8 persen setelah pengumuman tarif ini.

4. Peralatan Dapur
Produk-produk seperti penggorengan udara dan peralatan kecil lainnya yang diproduksi di luar negeri, terutama di China, diperkirakan akan mengalami kenaikan harga. Beberapa perusahaan seperti SharkNinja bahkan mempertimbangkan untuk memindahkan rantai pasokan mereka dari China untuk menghindari tarif.

5. Kulkas
Kulkas dari merek seperti Samsung, yang diproduksi di luar AS, akan terpengaruh oleh tarif baru ini. Sementara itu, perusahaan yang memproduksi peralatan rumah tangga di AS seperti Whirlpool dan GE mungkin mengalami kenaikan harga yang lebih kecil.

6. Cincin Pertunangan dan Perhiasan
Bagi yang merencanakan lamaran, membeli cincin pertunangan sebelum tarif diberlakukan bisa menjadi langkah yang bijak. AS mengimpor sebagian besar berlian sintetis dari India, yang akan dikenakan tarif 10 persen.

7. Mainan dan Perabotan
Perusahaan mainan besar seperti Lego, yang memproduksi sebagian besar produknya di China, serta perusahaan perabotan seperti Ikea, mungkin akan menaikkan harga untuk mengatasi dampak tarif.

8. Kopi dan Permainan Video
Pemasok utama kopi seperti Brasil dan Kolombia juga akan dikenakan tarif 10 persen, sementara industri permainan video menghadapi ketidakpastian, dengan perusahaan seperti Nintendo menghentikan prapemesanan konsol Nintendo Switch 2 sebagai respons terhadap tarif yang diberlakukan.

BACA JUGA  Spanduk Minta PJ Gubernur Mundur di Aceh Jaya

Pendapat Ahli Keuangan

Isabel Barrow, Direktur Eksekutif Perencanaan Keuangan di Edelman Financial Engines, mengatakan bahwa bagi banyak barang konsumsi non-esensial, harga belum mengalami kenaikan signifikan akibat tarif. Namun, bagi mereka yang berencana membeli barang mahal, Barrow menyarankan untuk mengevaluasi apakah harga barang tersebut masih wajar mengingat biaya umum barang tersebut. Jika harga barang sudah meningkat secara signifikan, konsumen mungkin sebaiknya menunda pembelian tersebut.

“Jika Anda berencana membeli mobil baru, misalnya, saat ini mungkin lebih baik menunggu karena harganya mungkin lebih tinggi akibat tarif ini,” tambah Barrow.

Dengan ketidakpastian yang melingkupi ekonomi AS akibat kebijakan tarif ini, konsumen diharapkan untuk berhati-hati dalam melakukan pembelian besar dan mempertimbangkan dampak finansial jangka panjang dari keputusan mereka.

Komentar