BSI Aceh Genjot Bisnis Ritel, Kinerja 2024 Meroket

BSI Aceh Catatkan Kinerja Positif, Bisnis Ritel Jadi Fokus Pengembangan.

 

 

Banda Aceh – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) Region Aceh mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2024, didorong oleh pertumbuhan bisnis ritel, khususnya sektor emas dan haji. Kedua lini bisnis ini mencatat lonjakan signifikan, dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 161% dan 26% secara tahunan (year-on-year/yoy), Rabu (26/2/2025).

Regional CEO BSI Aceh, Wachjono, mengungkapkan bahwa pertumbuhan bisnis di wilayah Aceh pada 2024 didukung oleh strategi penguatan produk dan layanan unggulan yang menjadi keunikan bank syariah, khususnya pada bisnis emas dan haji.

“Keunggulan produk dan layanan syariah yang kami miliki, seperti bisnis emas dan haji, menjadi faktor utama pendorong pertumbuhan. Kami terus memperkuat literasi keuangan kepada masyarakat agar penetrasi dan inklusi keuangan syariah dapat tumbuh secara optimal,” ujarnya.

Sepanjang 2024, pembiayaan Gadai Emas di wilayah Aceh mencapai Rp243 miliar, tumbuh 60% secara tahunan, sementara produk Cicil Emas mencatatkan pertumbuhan signifikan sebesar 278% yoy menjadi Rp498 miliar.

Selain itu, produk Tabungan Haji BSI di wilayah Aceh juga menunjukkan pertumbuhan positif. Jumlah nasabah meningkat 51% yoy menjadi 198.867 dengan total nilai simpanan mencapai Rp212 miliar.

“Emas kini menjadi alternatif investasi syariah yang diminati karena nilainya yang cenderung meningkat dan sifatnya sebagai instrumen safe haven yang tahan terhadap inflasi. Sementara itu, Tabungan Haji BSI memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mempersiapkan perjalanan ibadah mereka di masa depan,” tambah Wachjono.

Pertumbuhan Positif di Berbagai Sektor

Di luar sektor emas dan haji, BSI Aceh juga mencatatkan pertumbuhan positif di berbagai lini bisnis. Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp18,67 triliun atau tumbuh 11,5% yoy, dengan salah satu pendorong utama berasal dari Tabungan Haji BSI. Sementara itu, pembiayaan mencapai Rp21,99 triliun atau tumbuh 15,8% yoy, sehingga total aset BSI Aceh naik 16,4% menjadi Rp23,43 triliun.

BACA JUGA  8 ASN Dipecat karena Narkoba dan Kumpul Kebo

“Kami terus berkomitmen untuk menjaga kinerja yang impresif dengan fokus pada pembiayaan yang berkualitas, transformasi digital, dan inovasi layanan, terutama di tengah dinamika ekonomi yang terus berkembang,” tegas Wachjono.

Ekspansi Layanan Digital

Untuk mendukung kemudahan transaksi bagi masyarakat, BSI Aceh saat ini mengoperasikan tiga area layanan dengan total 152 kantor cabang, 910 ATM di lokasi strategis, serta 17.800 agen BSI. Layanan digital juga semakin diperkuat dengan platform mobile banking BYOND BSI, yang memungkinkan akses perbankan 24 jam, termasuk melalui BSI Call 14040.

Per Januari 2025, jumlah pengguna BYOND di wilayah Aceh telah mencapai 408.911 orang. Wachjono optimistis bahwa dengan kemudahan layanan digital serta berbagai program menarik dari BSI, inklusi keuangan dan pertumbuhan perbankan syariah di Aceh dapat terus meningkat secara berkelanjutan.

Komentar