Indonesia Gandeng Aceh Dorong Perdamaian Myanmar

Gubernur Muzakir Manaf siap berbagi pengalaman proses damai Aceh untuk membantu dialog perdamaian di Myanmar.

 

 

Banda Aceh — Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf, menerima kunjungan Diplomat Ahli Madya Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Muhammad Anshor, di Meuligoe Gubernur Aceh, Kamis (6/11/2025). Pertemuan tersebut membahas rencana keterlibatan Indonesia, khususnya Aceh, dalam upaya mendorong proses perdamaian di Myanmar yang masih dilanda konflik berkepanjangan.

“Kami di Kemenlu berikhtiar membantu para pemangku kepentingan di Myanmar untuk mencapai kesepakatan damai. Mereka memang belum sepenuhnya siap berdamai, namun kami ingin menawarkan ruang yang aman dan netral bagi pihak-pihak yang bertikai untuk mulai berbicara,” ujar Anshor.

Menurut Anshor, Indonesia akan memfasilitasi dialog lintas etnis Myanmar di Yogyakarta pada akhir November mendatang. Dialog itu dirancang menghadirkan sekitar 20 perwakilan kelompok etnik dan lima perwakilan dari Pemerintah Myanmar.

“Mereka ingin belajar dari pengalaman Indonesia, terutama dari proses perdamaian Aceh. Mereka ingin memahami bagaimana konflik dapat diselesaikan melalui dialog dan rekonsiliasi yang menghargai keberagaman,” jelasnya.

Ia menambahkan, Myanmar memiliki tujuh negara bagian dengan dominasi etnis minoritas yang sebagian besar masih berada di luar kendali pemerintahan junta militer. Karena itu, pengalaman Aceh yang berhasil menutup bab konflik melalui perundingan damai Helsinki dinilai sangat relevan.

Rencananya, sesi khusus bertajuk “Pelajaran dari Perdamaian Aceh” akan menjadi agenda utama dalam forum tersebut pada 28 November 2025 di Yogyakarta. Kemenlu berharap Gubernur Muzakir Manaf dapat hadir untuk berbagi pengalaman dan memberikan inspirasi kepada delegasi Myanmar.

“Selain itu, perwakilan dari pihak junta militer juga menyampaikan keinginan untuk melihat langsung implementasi perdamaian di Aceh. Mereka dijadwalkan berkunjung ke Banda Aceh pada 29–30 November setelah forum di Yogyakarta,” ungkap Anshor.

BACA JUGA  BPJS Kesehatan, Kelas 1-3 Dihapus, ini Besar Iuran Baru

Gubernur Muzakir Manaf, atau yang akrab disapa Mualem, menyambut baik inisiatif tersebut. Ia menegaskan kesiapan Pemerintah Aceh untuk berkontribusi dalam misi perdamaian regional.

“Perdamaian Aceh adalah hasil kerja keras, kesabaran, dan keinginan kuat untuk menatap masa depan bersama. Jika pengalaman Aceh bisa memberi inspirasi bagi negara lain, kami sangat siap untuk berbagi,” kata Mualem.

Langkah diplomatik ini menjadi bagian dari komitmen Indonesia memperkuat peran diplomasi perdamaian di kawasan Asia Tenggara. Melalui pengalaman Aceh, Indonesia diharapkan mampu membantu Myanmar menemukan jalan menuju rekonsiliasi dan stabilitas yang berkelanjutan

Posting Terkait

JANGAN LEWATKAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *